Istri anggota Polda Maluku Aipda HK, Hilda Talahutu mengamuk di SD Xaverius A1 Ambon gegara anaknya diimunisasi tanpa izin. Emosi Hilda semakin memuncak lantaran anaknya masuk rumah sakit pascaimunisasi itu.
Hilda mengatakan anaknya diimunisasi rubella pada Rabu (27/9). Sepulang dari sekolah, anaknya mulai mengalami demam hingga muntah-muntah.
"(Anak) Sekolah pagi jadi belum makan apa-apa dari rumah, cuma minum air putih saja lalu pulang, (terus mulai alami) panas, muntah-muntah," tutur Hilda kepada wartawan, Minggu (1/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hilda pun emosi saat dirinya mengetahui jika anaknya habis disuntik imunisasi rubella. Dia lalu datang ke sekolah melancarkan protes karena menganggap tidak ada sosialisasi sebelumnya terkait rencana imunisasi itu.
"Saya pergi ke sekolah di situ sudah kecewa karena tidak ada sosialisasi dari pihak sekolah. Saya pikir, sosialisasi penting buat kita apa lagi kita orang awam tentang kesehatan," jelasnya.
Hilda mengaku anaknya punya riwayat penyakit asma dan tipes. Dia khawatir jangan sampai imunisasi rubella itu membuat penyakitnya ikut kambuh.
"Saya pikir anak saya ada riwayat tipes dan asma. Itu yang buat saya khawatir, saya emosi datang ke sana," tutur Hilda.
Hilda mengatakan kondisi anaknya saat itu tidak kunjung membaik. Dia terpaksa melarikan anaknya ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara pada Jumat (29/9).
"Pada hari Jumat kemarin dia itu memang sudah loyo makanya langsung pergi di rumah sakit. Lalu dokter bilang, harus ini secepat mungkin ditangani, cepat-cepat infus," jelasnya.
Hilda mengatakan anaknya sampai harus diopname selama sehari di rumah sakit. Namun dia belum mengetahui pasti penyakit yang diderita anaknya.
"Satu hari lebih. Kalau itu (penyakitnya) nanti, tunggu konfirmasi dulu (dari dokter)," tambah Hilda.
Sebelumnya diberitakan, Kabid Humas Polda Maluku Kombes Rum Ohoirat mengatakan pihak sekolah berpendapat imunisasi dapat dilakukan karena wali kelas sebelumnya sudah menyampaikan informasi. Namun menurut Aipda HK dan istrinya, tindakan apapun yang menyangkut kesehatan anaknya harus atas seizin mereka, karena merekalah yang mengerti kondisi si anak.
"Dan keterangan dari Aipda HK dan istrinya, sehari setelah imunisasi, anak mereka yang berusia 6 tahun mengalami demam tinggi dan muntah," jelas Rum.
Rum menyampaikan harapan Polda Maluku agar masalah ini bisa diselesaikan dengan mediasi. Pihak keluarga Aipda HK dan istrinya, Hilda untuk sementara diminta fokus merawat anaknya hingga sembuh.
"Masih dilakukan mediasi secara kekeluargaan antara Aipda HK dengan pihak sekolah SD Xaverius atas kesalahpahaman tersebut," pungkasnya.
(sar/hsr)