Beredar sebuah video tentang anggota TNI dari Yonif MR 411 ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nduga, Papua Pegunungan yang membuat tenaga kesehatan (nakes) merasa terganggu. TNI menegaskan tujuannya ke rumah sakit untuk mengadakan bakti sosial pengobatan massal.
"Tidak benar kedatangan prajurit Yonif MR 411 untuk mengganggu tenaga kesehatan atau pun pihak RSUD Nduga," kata Letkol Inf Subandi dalam keterangannya, Jumat (29/9/2023).
Subandi menjelaskan, kedatangan anggota TNI ke rumah sakit untuk mengadakan bakti sosial pengobatan massal. Aksi itu merupakan bentuk kepedulian kepada masyarakat Kenyam Kabupaten Nduga dan personel TNI dari Yonif MR 411/PDW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Niatan yang baik dari prajurit TNI bekerjasama dengan pihak RSUD mendapat respon positif dari masyarakat karena merasa terbantukan mendapat pelayanan pengobatan," ujarnya.
Namun, Subandi sangat menyayangkan atas narasi yang beredar terkait kedatangan anggota TNI tersebut ke rumah sakit. Subandi menyebut, narasi itu adalah hoax alias bohong.
"Hentikan menyebar berita bohong atau hoax, karena saat ini masyarakat butuh ketenangan dan kedamaian," keluhnya.
Ditambahkannya, saat ini Yonif MR 411 masih berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk aksi bakti sosial pengobatan massal itu. Khususnya perihal waktu dan tempat kegiatan.
"Mengenai waktu dan tempat masih dalam pembahasan. Jadi kedatangan ke RSUD Nduga untuk berkoordinasi untuk menyiapkan kegiatan Baksos," pungkasnya.
Sementara, dalam video beredar berdurasi 2 detik, terlihat sebuah mobil anggota TNI yang sedang terparkir. Sedangkan dua tenaga kesehatan berlari ke luar rumah sakit.
Video tersebut disebar di medsos dengan narasi 2 mobil anggota TNI masuk ke dalam RS tanpa pemberitahuan sehingga para petugas kesehatan berlarian meninggalkan RSUD lalu pulang ke rumah.
(ata/asm)