Hari Baik Potong Kuku Menurut Islam, Tata Cara dan Sunnahnya

Hari Baik Potong Kuku Menurut Islam, Tata Cara dan Sunnahnya

Edward Ridwan - detikSulsel
Kamis, 28 Sep 2023 23:00 WIB
Nail technician clipping customers nails at the nail salon
Ilustrasi (Foto: iStock)
Makassar -

Islam telah menetapkan aturan untuk segala aspek kehidupan manusia agar sesuai dengan syariat. Termasuk dalam hal-hal kecil seperti memotong kuku.

Oleh karena itu, umat muslim perlu memahami hal tersebut agak melakukannya sesuai dengan adab, tata cara hingga waktu-waktu yang dianjurkan. Lantas, kapan hari yang baik untuk memotong kuku dalam Islam? Simak uraian selengkapnya di sini!

Mengutip dari laman resmi PPPA Daarul Qur'an, memotong kuku adalah salah satu hal yang sunnah dalam Islam. Hal ini merupakan bagian dari menjaga dan merawat kebersihan tubuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nabi Muhammad SAW pun bersabda:

"Ada lima macam fitrah, yaitu: khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak." (HR. Bukhari dan Muslim).

ADVERTISEMENT

Sebagai amalan sunnah, sebaiknya aktivitas memotong kuku pun dilaksanakan sesuai dengan sunnah yang diajarkan Rasulullah. Termasuk adab, tata cara, sunnah-sunnah hingga waktu-waktu yang dianjurkan untuk melakukannya.

Agar lebih paham, berikut ini penjelasan tentang adab, tata cara hingga waktu atau hari memotong kuku menurut Islam. Simak yuk!

Hari Baik Potong Kuku Menurut Islam

Dalam salah satu hadist, disebutkan bahwa batasan waktu untuk memelihara kuku dalam Islam sebaiknya tidak lebih dari 40 hari.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, "Kami diberi batasan dalam memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketika, mencukur bulu kemaluan, yaitu itu semua tidak dibiarkan lebih dari 40 malam." (HR. Muslim).

Selain itu, sebagaimana dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, hari-hari yang baik untuk memotong kuku adalah pada hari Jumat sebelum berangkat shalat Jumat, dan pada hari Kamis dan Senin.

وَيُسَنُّ غَسْلُ رُءُوسِ الْأَصَابِعِ بَعْدَ قَصِّ الْأَظْفَارِ لِمَا قِيلَ إنَّ الْحَكَّ بِهِ قَبْلَ الْغُسْلِ يُورِثُ الْبَرَصَ وَالْأَوْلَى فِي قَصِّهَا أَنْ يَكُونَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ الْخَمِيسِ أَوْ الِاثْنَيْنِ

Artinya: "Yang utama memotong kuku dilakukan pada hari Jumat, Kamis atau Senin," (Lihat Sulaiman Al-Jamal, Hasyiyatul Jamal, Beirut-Dar al-Fikr, juz III, halaman 361).

Meski demikian, tidak berarti bahwa seseorang tidak diperbolehkan untuk memotong kuku di hari-hari lain. Hal ini seperti disampaikan oleh Buya Yahya dalam sebuah video kajian melalui kanal Youtube Al-Bahjah TV dilihat detikSulsel Kamis (28/9/2023).

Buya Yahya menjelaskan, bahwa potong kuku adalah sunnah dan bisa dilakukan kapan saja.

"Adapun harinya (memotong kuku) kalau bisa hari Jumat. Tapi kalau Jumat gak sempat, Ya Allah, ya Sabtu dong!" terang Buya Yahya.

"Nabi tidak membatasi, tidak ada larangan kapanpun," lanjutnya.

Adab Potong Kuku Menurut Islam

Selain waktu atau hari memotong kuku yang baik, juga sebaiknya diperhatikan adab dalam memotong kuku dalam Islam. Hal ini agar semakin mendapatkan rahmat dan pahala di sisi Allah.

Seperti dikutip dari laman PPPA Darul Qur'an, berikut beberapa adab dan etika yang perlu diperhatikan ketika memotong kuku:

1. Niat yang Ikhlas

Sebelum memotong kuku, sebaiknya seseorang berniat untuk membersihkan diri, menjaga kebersihan, serta untuk mengikuti sunnah dan tuntunan Rasulullah SAW.

2. Membaca Basmalah

Seperti kegiatan-kegiatan lain, memotong kuku juga sebaiknya didahului dengan menyebut nama Allah SWT. Hal ini akan bernilai ibadah dan doa kepada Allah SWT.

3. Menjaga Kebersihan

Tangan dan kuku yang akan dipotong juga sebaiknya dalam keadaan bersih. Karena itu dianjurkan untuk terlebih dahulu mencuci tangan.

Selain kebersihan diri, juga sebaiknya menjaga kebersihan lingkungan. Kuku-kuku yang telah dipotong sebaiknya dikumpulkan dan dibuat dengan cara yang baik. Dianjurkan pula untuk dikuburkan.

Tata Cara Potong Kuku Menurut Islam

Adapun tata cara dan urutan dalam memotong kuku sebaiknya dimulai dari tangan kanan terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan tangan kiri, kaki kanan dan kaki kiri.

ويستحب ان يبدأ باليد اليمني ثم اليسرى ثم الرجل اليمني ثم اليسرى

"Disunahkan untuk memulai dari tangan kanan kemudian tangan kiri, dari kaki kanan kemudian kaki kiri." (Kitab Almajmu).

Tak hanya itu, menurut Imam Nawawi urutan dalam memotong kuku tangan kanan sebagai berikut:

  1. Dimulai dari telunjuk
  2. Jari tengah
  3. Jari manis
  4. Jari kelingking
  5. Terakhir jempol.

Sementara untuk tangan kiri, urutannya adalah sebagai berikut:

  1. Dimulai dari jari kelingking
  2. Jari manis
  3. Jari tengah
  4. Jari telunjuk
  5. Terakhir jari jempol.

Kemudian untuk kuku kaki kanan dimulai dari kelingking hingga ke jempol dan kaki kiri dimulai dari jempol hingga kelingking.

Dalam kitab Fathul Bari, Imam Ibnu Hajar mengatakan;

وَلَمْ يَثْبُتْ فِي تَرْتِيبِ الْأَصَابِعِ عِنْدَ الْقَصِّ شَيْءٌ مِنَ الْأَحَادِيثِ لَكِنْ جَزَمَ النَّوَوِيُّ فِي شَرْحِ مُسْلِمٍ بِأَنَّهُ يُسْتَحَبُّ الْبَدْاَءةُ بِمُسَبِّحَةِ الْيُمْنَي ثُمَّ بِالْوُسْطَى ثُمَّ الْبِنْصِرِ ثُمَّ الْخِنْصِرِ ثُمَّ الْإِبْهَامِ وَفِي الْيُسْرَى بِالْبَدْاَءةِ بِخِنْصِرِهَا ثُمَّ بِالْبِنْصِرِ إِلَى الْإِبْهَامِ وَيُبْدَأُ فِي الرِّجْلَيْنِ بِخِنْصِرِ الْيُمْنَى إِلَى الْإِبْهَامِ وَفِي الْيُسْرَى بِإِبْهَامِهَا إِلَى الْخِنْصِرِ

Artinya: "Tidak ada satu pun hadis yang menjelaskan tentang tertib memotong kuku. Akan tetapi Imam Nawawi menegaskan dalam kitab Syarh Muslim, bahwa disunahkan untuk memulai dari jari telunjuk tangan kanan, tengah, manis, kelingking, dan jempol. Untuk jari tangan sebelah kiri dimulai dari jari kelingking, manis, sampai jempol. Untuk kaki dimulai dari jari kelingking sebelah kanan sampai ke jempol, dan kaki sebelah kiri dimulai dari jempol sampai jari kelingking."

Nah, itulah waktu dan hari yang baik untuk memotong kuku dalam Islam, serta adab dan tata caranya. Jangan lupa diamalkan ya, detikers!




(edr/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads