Orang utan ditemukan dalam kondisi kurus kering di area tambang Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim). Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim mengungkap orang utan tersebut diduga mengalami sakit.
"Diduga (orang utan) induknya mengalami sakit. Jadi perlu ada perawatan penanganan medis lanjutan," kata Kepala BKSDA Kaltim Ari Wibawanto kepada detikcom, Rabu (27/9/2023).
Ari menyebut dugaan orang utan kelaparan masih dalam pemeriksaan. Sebab saat melakukan evakuasi, tim BKSDA menemukan 4 orang utan lain di lokasi induk orang utan itu ditemukan, yang berada di pertengahan dua pertambangan besar di Kutai Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika proses pencarian induknya itu, kita menemukan 4 orang utan lagi, di areal pertambangan itu. Keempat orang utan lainnya itu dalam kondisi sehat," terangnya.
"Belum bisa mendeteksi ke arah sana (kelaparan), tapi yang jelas kita masih tes darah ke lab," imbuhnya.
Saat ini orang utan yang belum diketahui umurnya tersebut telah menjalani observasi di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) di Kabupaten Berau guna memastikan kondisi kesehatannya.
"Sekarang sudah ada di pusat penyelamatan satwa kami yang ada di Berau. Masih di observasi ya, nanti kalau sudah ada keputusannya usia nya nanti saya beri tau," ungkapnya.
Selain itu, mengenai anak orang utan yang belum ditemukan, Ari menerangkan sampai saat ini pihaknya masih berada di lapangan mencari keberadaannya. Namun ia menyebut bahwa anak orang utan itu dapat hidup meski tanpa diasu induknya.
"Iya masih (di lapangan), kalau saya melihat posisi bayinya itu agak besar, jadi ketika kelihatannya si sudah bisa mencari pakan sendiri," sebutnya.
Diketahui sebelumnya, viral warga merekam orang utan dan anaknya tengah berjalan di area pertambangan. Dalam video terlihat indukan orang utan nampak kondisi kurus kering.
Usai viral BKSDA Kaltim pada Sabtu (23/9) mengevakuasi orang utan tersebut di perbatasan dua pertambangan besar PT IDXM dan lokasi pertambangan PT GAM yang berada di Kecamatan Kaubun, Kutai Timur.
(asm/ata)