Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW akan segera diperingati dalam waktu dekat. Lantas, apakah Maulid Nabi tanggal merah?
Maulid Nabi merupakan hari peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal. Berbagai perayaan akan turut memeriahkan peringatan ini di masyarakat, mulai dari pengajian, tausiah, sholawat dan sebagainya.
Lalu, apakah Maulid Nabi ini tanggal merah? Simak penjelasannya berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apakah Maulid Nabi Tanggal Merah?
Pada tanggal 12 Rabiul Awal setiap tahunnya, umat Muslim akan merayakan Maulid Nabi. Dalam kalender Hijriyah yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, tanggal 12 Rabiul Awwal 1445 H bertepatan dengan tanggal 28 September 2023.
Berdasarkan SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023, tanggal 28 September masuk ke dalam daftar Hari Libur Nasional 2023 dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, Maulid Nabi tahun ini merupakan tanggal merah.
Namun, selain itu tidak terdapat cuti bersama pada peringatan Maulid Nabi tahun 2023. Masyarakat hanya akan menikmati hari libur selama sehari, dan tidak ada cuti pada hari sebelum atau setelahnya.
Keutamaan Merayakan Maulid Nabi
Dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama, terdapat sejumlah keutamaan yang didapatkan apabila merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Hal itu diterangkan oleh Ulama Asy-Syekh Al-Hafidz As-Suyuthi, bahwa mengadakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan cara mengumpulkan banyak orang dan dibacakan ayat-ayat al-Qur'an dan diterangkan (diuraikan) sejarah kehidupan dan perjuangan Nabi sejak kelahiran hingga wafatnya dan diadakan pula sedekah berupa makanan dan hidangan lainnya dengan cara yang tidak berlebihan adalah merupakan perbuatan bid'ah hasanah atau perbuatan yang tidak bertentangan dengan syariat Islam.
Umat Islam yang memperingatinya baik yang mengadakan ataupun menghadiri, akan mendapatkan pahala. Pasalnya, perbuatan itu merupakan wujud kegembiraan dan kecintaan umat Islam kepada Rasulullah SAW sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.
مَنْ أَحَبَّنِى كَانَ مَعِيْ فِي الْجَنـَّةِ
Artinya: "Barang siapa yang senang, gembira, dan cinta kepada saya maka akan berkumpul bersama dengan saya masuk surga".
Syafa'at yang didapatkan ketika memuliakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW juga disebutkan dalam sebuah hadits dalam kitab 'Anwarul Muhammadiyah' karangan Syekh Yusuf Bin Ismail An-Nabhani.
مَنْ عَظَّمَ مَوْلِدِىْ كُنْتُ شَفِيْعًا لَهُ يَـوْمَ الْقِيَا مَةِ. وَمَنْ أَنْفَقَ دِرْهَمًا فِى مَوْلِدِى فَكَأَ نَّمَا اَنْفَقَ جَبَلاً مِنْ ذَ هَبٍ فِى سَبِيْلِ اللهِ
Artinya: "Barangsiapa yang memuliakan (memperingati) hari kelahiranku maka aku akan memberinya syafa'at pada hari kiamat. Dan barang siapa memberikan infaq satu dirham untuk memperingati kelahiranku, maka akan diberi pahala seperti memberikan infaq emas sebesar gunung fi sabilillah.
Sahabat Abu Bakar Ash-Shidiq berkata:
مَنْ أَنْفَقَ دِرْ هَماً فِى مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ رَفِيْقِيْ فِى الْجَنَّةِ
Artinya: "Barangsiapa yang memberikan infaq satu dirham untuk memperingati kelahiran Nabi SAW, akan menjadi temanku masuk surga".
Sahabat Umar Bin Khatthab berkata:
مَنْ عَظَّمَ مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ أَحْيَا اْلإِسْلاَمَ
Artinya: "Barangsiapa yang memuliakan (memperingati) kelahiran Nabi SAW, berarti telah menghidupkan Islam".
Sahabat Ali Bin Abi Thalib berkata:
مَنْ عَظَّمَ مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْياَ اِلاَّ بِاْلإِ يْمَانِ
Artinya: "Barangsiapa yang memuliakan (memperingati) kelahiran Nabi SAW, apabila pergi meninggalkan dunia pergi dengan membawa iman".
Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW
Ibnul Haj Al-Abdari Al-Maliki Al-Fasi seperti dikutip Jalaluddin As-Suyuthi dalam karyanya Husnul Maqshid fi Amalil Maulid, menyebut empat hikmah di balik kelahiran Nabi Muhammad SAW (maulid) pada hari Senin, bulan Rabiul Awwal. Antara lain:
- Senin adalah hari di mana Allah menciptakan pohon. Hari Senin mengingatkan pada penciptaan makanan pokok, rezeki, aneka buah, dan ragam kebaikan yang menjadi logistik dan asupan manusia serta menyenangkan hati mereka.
- Secara etomologi, kata "Rabi" berarti musim semi sebagai isyarat dan optimistis kalau dikaitkan secara etimologi. Abu Abdirrahman As-Shaqli mengatakan, "Setiap orang memiliki 'nasib' (baik) dari namanya."
- Musim semi (Ar-Rabi') merupakan musim yang paling pas (adil) dan terbaik sebagaimana syariat Nabi Muhammad SAW yang paling adil (paling toleran).
- Allah SWT memang ingin memuliakan waktu tersebut karena kelahiran Nabi Muhammad SAW. Seandainya Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada waktu mulia yang sudah ada, niscaya orang mengira bahwa Nabi Muhammad SAW menjadi mulia karena dilahirkan pada waktu mulia.
Anjuran Memperingati Maulid Nabi
Anjuran supaya memperingati Maulid Nabi sudah diisyaratkan oleh Allah SWT, dan oleh Nabi sendiri. Firman Allah surat Al-A'raf: 157
(الأعراف :١٥٧) فَالَّذِيْنَ آمَنُوْا بِهِ وَعَزَّرُوْهُ وَنَصَرُوْهُ وَاتَّبَعُوا النُّوْرَ الَّذِيْ أُنْزِلَ مَعَهُ وَاُولئِكَ هُمُ اْلمُفْلِحُوْنَ
Artinya: Maka orang-orang yang beriman kepadanya (Muhammad) memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al A'raf :157)
Termasuk orang-orang yang memuliakan (dalam ayat ini) adalah orang-orang yang memperingati Maulid Nabi SAW, yang membaca Barzanji, Marhaban, Burdah, syair-syair dan qasidah-qasidah dan pengajian-pengajian, kalau dimaksudkan untuk memuliakan Nabi, maka akan mendapat pahala yang banyak dan akan beruntung.
Nabi Muhammad SAW juga sudah memberikan isyarat tentang perlunya memperingati kelahirannya sebagaimana hadits riwayat Muslim yang bersumber dari Abu Qotadah Al -Anshory ra:
(رواه مسلم) أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلعم سُئِلَ عَنْ صَوْمِ اْلإِثْنَيْنِ فَقَالَ فِيْهِ وُلِدْتُ وَفِيْهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ
Artinya: "Sesungguhnya Rasulullah SAW ditanya seorang sahabat tentang puasa hari Senin, maka beliau menjawab, sebab di hari Senin itu hari kelahiranku dan wahyu diturunkan kepadaku". (HR. Muslim)
Dari hadits ini, Nabi sendiri juga memuliakan hari kelahirannya, dengan berpuasa (amal yang baik).
Nah, itulah penjelasan lengkap terkait pertanyaan apakah maulid tanggal merah hingga anjuran untuk merayakannya. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(edr/alk)