Polda Kalteng Siagakan 500 Personel Usai Demo Plasma Sawit di Seruyan Ricuh

Kalimantan Tengah

Polda Kalteng Siagakan 500 Personel Usai Demo Plasma Sawit di Seruyan Ricuh

Riani Rahayu - detikSulsel
Sabtu, 23 Sep 2023 17:20 WIB
Demo warga di PT Hamparan Mawasit Bangun Persada (HMBP), Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng) berakhir ricuh.
Foto: Demo di Seruyan, Kalteng berakhir ricuh. (dok.istimewa)
Seruyan -

Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) menyiagakan 500 personel gabungan usai unjuk rasa di perusahaan sawit PT Hamparan Mawasit Bangun Persada (HMBP), Kabupaten Seruyan berakhir ricuh. Saat ini, aparat kepolisian melakukan patroli di sekitar lokasi.

"Betul (500 personel) kita gabungkan di sini. Kami stand by di Seruyan. Kebetulan saya juga masih di sini, kita juga melaksanakan patroli gabungan ke tempat-tempat tertentu dan dimungkinkan adanya masyarakat," ujar Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Erlan Munaji kepada detikcom, Sabtu (23/9/2023).

Erlan mengatakan pihak kepolisian bersama dinas terkait masih berupaya mencari solusi untuk penyelesaian perkara ini. Bahkan pihaknya juga turut bekerja sama dengan tokoh-tokoh adat sekitar agar mempermudah komunikasi langsung dengan warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejauh ini situasi masih kondusif dan kita berupaya melakukan komunikasi dengan masyarakat, kemudian dengan tokoh-tokoh adat dan stakeholder terkait tentang bagaimana penyelesaiannya. Bahkan dengan perusahaan kita memberikan masukan dan sebagainya," terangnya.

Aparat kepolisian juga tengah mendalami apakah ada keterlibatan kelompok-kelompok tertentu dalam aksi unjuk rasa berakhir ricuh kemarin. Namun pihaknya telah mengidentifikasi siapa saja yang ada dalam mobil pikap yang diduga hendak menabrak anggota polisi.

ADVERTISEMENT

"Kita lagi mendeteksi dari kelompok-kelompok mana, apakah memang betul masyarakat dari Desa Bangkal atau masyarakat di luar Bangkal. Kami dari Polda juga dengan Polres membentuk tim gabungan untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus ini," kata dia.

"Nah ini sementara kami melakukan proses penyelidikan (dugaan tabrak polisi). Tapi kita sudah identifikasi. Nanti mungkin setelah adanya kesepakatan ataupun hasil proses penyelidikan nanti kita update lebih lanjut," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, unjuk rasa di perusahaan sawit PT HMBP, berakhir ricuh hingga massa hampir menabrak aparat kepolisian pada Kamis (21/9) sore. Demo ricuh setelah mediasi antara massa dan pihak perusahaan tidak menemui kata sepakat.

Kombes Erlan Munaji menjelaskan pada tahun 2013 lalu, warga setempat dan pihak perusahaan membuat sebuah kesepakatan. Namun hal tersebut belum terealisasi sampai sekarang hingga warga menggelar demo

"Dulu ada kerja sama ataupun ada pernyataan dari pihak masyarakat dan (perusahaan) di tahun 2013. Ini mungkin karena management baru jadi mereka menunggu itu dan tidak terealisasi. Akhirnya mereka (warga) menuntut sekarang," kata Kombes Erlan, Sabtu (23/9).




(hsr/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads