Warga di Polewali Mandar Blokade Jalan Tolak TPA Amola Difungsikan

Sulawesi Barat

Warga di Polewali Mandar Blokade Jalan Tolak TPA Amola Difungsikan

Abdy Febriady - detikSulsel
Jumat, 22 Sep 2023 13:28 WIB
Polewali Mandar - Sejumlah warga di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) memblokade akses jalan menuju tempat pembuangan akhir (TPA) Amola. Mereka menolak rencana pemerintah yang ingin kembali memfungsikan TPA tersebut.

Pantauan detikcom di Desa Paku, Kecamatan Binuang, Jumat (22/9) sekira pukul 09.00 Wita, sejumlah warga baik pria maupun wanita berkumpul di tengah jalan. Mereka mengadang iring-iringan mobil truk pengangkut sampah yang hendak masuk ke lokasi TPA.

Warga memblokade jalan dan mengusir sedikitnya 18 mobil truk bermuatan sampah yang dikawal personel Polres Polman. Polisi sempat melakukan negosiasi dengan warga namun tidak membuahkan hasil.

Warga ngotot menolak, hingga akhirnya belasan truk pengangkut sampah yang awalnya akan menuju TPA terpaksa meninggalkan lokasi.

"Kami tidak setuju kampung kami dijadikan tempat pembuangan sampah, silakan cari tempat lain. Sudah bertahun-tahun kami menderita akibat keberadaan TPA," teriak warga bernama Sumiati kepada petugas.

Salah satu warga bernama Syarif mengungkapkan, aksi penolakan dilakukan lantaran pemerintah dianggap telah melanggar komitmen. Mereka dijanji hanya dilakukan pengelolaan sampah yang sudah ada, bukan sampah baru.

"Yang mendasari ini adalah karena bahasa pemerintah yang dikelola adalah sampah di dalam bukan sampah baru. Kenyataan di lapangan yang dikasih masuk adalah sampah baru. Makanya masyarakat turun karena tidak sesuai apa yang dikatakan pemerintah," ungkapnya.

Dia juga menuturkan jika keberadaan TPA sangat berdampak pada lahan pertanian warga setempat. Pemerintah juga dianggap ingkar janji terkait manfaat yang dapat dinikmati warga dengan TPA tersebut.

"Lahan produktif jadi saran tikus, jarak dari pemukiman sangat dekat dan memang dari awal ini adalah tempat pemrosesan akhir, banyak hal dijanjikan pemerintah kenyataan masyarakat tidak pernah menikmati hasil yang dijanjikan pemerintah. Seperti pengolahan gas dan pupuk organik yang tidak pernah terealisasi," jelasnya.

Syarif bersama warga lainnya mengaku akan bertahan dan tidak membiarkan TPA kembali difungsikan. "Kami akan terus bertahan seperti sekarang apapun konsekuensinya," tandasnya.

Sementara, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Polman, Agusniah Hasan Sulur membantah jika akan ada dampak yang ditimbulkan jika TPA kembali difungsikan.

"Inikan beberapa hari ini sudah dilakukan bagian daripada sosialisasi dengan melakukan pengujian apakah betul pengelolaan (sampah) ini berdampak kepada masyarakat. Dan ternyata memang tidak ada dampak dan tidak ada lindi, yang dihasilkan adalah kompos dan juga maggot," bebernya.

Dia juga mengaku jika sebelumnya telah melakukan negosiasi dengan warga dan mempersiapkan beberapa hal sebelum TPA difungsikan kembali.

"Kita lakukan negosiasi dan mempersiapkan beberapa hal terkait TPA difungsikan kembali. Bukan pembuangan tetapi tempat pemrosesan sampah yang tidak berdampak langsung terkait apa yang dikhawatirkan masyarakat," pungkasnya. (asm/sar)


Hide Ads