Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku terbuka menerima Bupati Enrekang Muslimin Bando untuk kembali bergabung. PAN menganggap Muslimin Bando selama ini hanya merantau dari rumah sehingga tak mungkin untuk diusir.
"Kalau dia kembali kan, sama kalau dia merantau ke Malaysia. Kalau dia mau pulang ke rumahnya, tidak mungkin kita usir. Kita ambil analogi itu saja," kata Wakil Ketua DPW PAN Sulsel Usman Lonta saat dihubungi detikSulsel, Kamis (21/9/2023).
Usman mengatakan status Muslimin Bando saat ini memang masih belum jelas. Namun bagi PAN, Muslimin Bando bukan orang baru lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini yang paling susah untuk dijelaskan. Apakah kembali atau pergi. Karena bagi PAN beda dengan pandangannya Golkar. Beliau (Muslimin Bando) ini kan mantan Ketua DPD PAN Enrekang. Kemudian dia pindah ke Golkar jadi Ketua (DPD II)" bebernya.
Dia lantas mengulas cerita Muslimin Bando dan PAN di masa lalu sebelum memutuskan berlabuh ke Golkar. Usman menuturkan saat itu Muslimin Bando berhasil memenangkan PAN merebut kursi Ketua DPRD Enrekang.
"Beliau ini mengawal Pemilu (2014) kemarin itu di Enrekang, waktu dia Ketua DPD PAN, sempat mengantar PAN menjadi Ketua DPRD. Memenangkan 7 kursi," ucapnya.
Di sisi lain, Usman tak menampik dampak akibat kepindahan Muslimin Bando dari PAN ke Golkar. Ketika resmi berpindah, Muslimin Bando mengantarkan Golkar menjadi pemenang berikutnya di Enrekang.
"Setelah selesai terpilih Bupati, kursi PAN 7, beliau menjadi Ketua DPD Golkar. Jadi Pemilu berikutnya (2019) terganti, Golkar tosseng (lagi) yang jadi sebagai," paparnya.
Dia pun mengaku tidak mengetahui alasan Muslimin Bando meninggalkan PAN dan pindah ke Golkar. Padahal, menurut Usman, PAN telah memberikan seluruh fasilitasnya untuk digunakan oleh Muslimin Bando dan anaknya.
"Alasannya (pindah) tidak tahu. Bisa tanya ke beliau. Kalau untuk PAN, tidak pernah dia dikecewakan. Mau mengendarai PAN sebagai calon bupati, kita kasih. Mau dia kendarai (PAN untuk) anaknya calon legislatif pusat, dikasih," imbuhnya.
"Hampir tidak pernah ada benturan dengan PAN. Kan penyebabnya itu dua ji. Kalau bukan dikecewakan, terlalu digembirakan. Kalau dikecewakan tidak pernah. Mungkin terlalu digembirakan, semua fasilitas PAN dia pakai. Sehingga kita tidak pernah punya informasi cukup tentang beliau meninggalkan PAN," sambung Usman.
Sementara, dia berharap Muslimin Bando kembali berpartisipasi dan membangun PAN jika resmi bergabung. Sebab, bagi Usman, PAN telah berjasa bagi perjalanan politik Muslimin Bando.
"Supaya bisa tetap beliau berpartisipasi membangun PAN yang pernah membesarkan dia," ungkapnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Selain itu, dengan kehadiran Muslimin Bando, PAN dapat meraih tambahan kursi pada Pemilu 2024 mendatang. Terlebih, Muslimin Bando juga menargetkan anaknya untuk merebut kursi Bupati Enrekang.
"Anaknya kan dia mau dorong jadi calon bupati (Enrekang). Kan konyol kalau dia calon bupati baru tidak ada target penambahan kursi. Kalau mau jadi calon bupati, kasih cukup 20% kursi. Jangan kurang," tegas Usman.
Sebelumnya diberitakan, Usman Lonta mengungkap posisi Bupati Enrekang Muslimin Bando jika resmi meninggalkan Golkar. Muslimin Bando disebut akan menggantikan anaknya sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) DPR RI.
"Ada dulu info waktu kita ke DPP. Bahkan salah seorang (pengurus) DPP yang telponki Pak Muslimin. Supaya kembali ke PAN untuk caleg DPR RI," ujar Usman Lonta saat berbincang dengat detikSulsel, Kamis (21/9).
Usman mengatakan saat itu Muslimin Bando memang disarankan kembali bergabung dengan PAN. Hal ini dilakukan lantaran melihat status pencalegan DPR RI-nya di Golkar yang tidak jelas.
"Pertimbangannya itu, daripada dia di Golkar penuh dengan ketidakpastian (soal bacaleg DPR RI), mending bagus begitu. Dia disarankan masuk ke PAN," bebernya.
Dia mengatakan Muslimin Bando akan diberikan kejelasan status terkait pencalegannya di DPR RI. Bahkan, Usman menuturkan Muslimin Bando akan menggantikan posisi anaknya, Mitra Fakhruddin MB di PAN.
"Iya begitu (dijadikan caleg DPR RI). Boleh jadi (menggantikan anaknya), kalau di (masa) pencermatan (DCS bacaleg) ini. Di Dapil Sulsel III," ungkapnya.