Pemanasan Global Diduga Jadi Biang Kerok Ukuran Ikan Makin Menciut

Pemanasan Global Diduga Jadi Biang Kerok Ukuran Ikan Makin Menciut

Tim detikINET - detikSulsel
Minggu, 17 Sep 2023 22:15 WIB
Ikan teri
Foto: IFL Science
Jakarta -

Sejumlah hewan di bumi, termasuk ikan memiliki ukuran yang kian mengecil dari waktu-waktu ke waktu. Menurut penelitian, diduga biang kerok permasalahan tersebut adalah pemanasan global.

Dilansir dari detikINET, dalam studi yang dipublikasi di jurnal Science menyebutkan, salah satu jenis ikan yang mengalami fenomena tersebut adalah ikan makarel. Sejak tahun 1960, ikan ini sudah menciut secara signifikan.

"Di beberapa lokasi, contohnya, ikan skate berduri yang berukuran lebih kecil sedang diamati, sedangkan ikan berukuran lebih kecil seperti ikan makarel meningkat jumlahnya," ujar Ines Martins, penulis utama jurnal tersebut dan peneliti makroekologi di University of York, dilansir detikINET dari Newsweek, Rabu (13/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, belum ditemukan penyebab pasti dari fenomena tersebut. Namun, para ilmuwan menduga kuat bahwa pemanasan air laut menjadi penyebab utamanya, begitu juga penangkapan ikan yang berlebihan.

Para peneliti telah melakukan pengamatan terhadap beberapa spesies untuk mendukung penelitian atas fenomena ini, terutama pada ikan, tumbuhan, dan invertebrata. Pengamatan tersebut menemukan fakta bahwa spesies ikan lain yang berukuran lebih kecil terlihat mengalami kenaikan populasi.

ADVERTISEMENT

Martin menyebutkan, temuan ini sesuai dengan teori bahwa ekosistem mengatur sendiri jumlah biomassanya secara konstan, yakni organisme berukuran besar digantikan oleh yang lebih kecil dengan jumlah yang lebih besar.

"Kita berpikir bahwa di saat organisme berukuran besar menghilang, organisme lainnya berusaha untuk menggantikan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Memahami dan mendalami fenomena ini sangatlah penting bila kita mau mengerti mekanisme tentang bagaimana ukuran tubuh berubah seiring waktu," ujar Maria Dornelas, rekan penulis dan profesor keanekaragaman hayati di St Andrews Universitas.

Pada akhirnya, penemuan ini dianggap menjadi sesuatu yang penting untuk diteliti lebih jauh. Apalagi jika mengingat bahwa perubahan iklim di Bumi akan berpengaruh pada spesies di seluruh dunia.

Hilangnya ikan berukuran besar mungkin berdampak besar bagi industri perikanan. Namun penelitian yang dilakukan tersebut masih kekurangan data untuk organisme lain selain ikan sehingga masih sulit untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih luas.

"Penelitian kami berfokus pada pentingnya mempertimbangkan perubahan karakteristik spesies bila kita mau mengerti dampak dari perubahan lingkungan dan pengaruh manusia terhadap keanekaragaman hayati di seluruh dunia," ujar Franziska Schrod, rekan penulis lainnya, yang merupakan profesor asosiasi keanekaragaman hayati di University of Notthingham.




(urw/alk)

Hide Ads