Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) mendorong terciptanya digitalisasi pendidikan. Sekolah yang ada diharapkan bisa memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (RIK) demi mempermudah proses belajar mengajar.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kalsel Roy Rizali Anwar menuturkan Kalsel akan segera memiliki Sekolah Rujukan Google. Sekolah itu nantinya akan menjadi percontohan program digitalisasi pendidikan.
"Mudah-mudahan di tahun depan kita ada Sekolah Rujukan Google, mulai SMA, SMP dan SD," kata Roy usai Lokakarya Cara Baru untuk Belajar yang diselenggarakan Google for Education di Banjarbaru, Selasa (12/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roy menuturkan program digitalisasi pendidikan di Kalsel sedianya sudah berjalan. Hal ini setelah Kalsel menjadi provinsi pengguna platform pendidikan milik Kemendikbudristek terbanyak secara nasional, yakni Belajar.id.
Pihaknya menegaskan program ini terus disosialisasikan ke sekolah. Kemendikbudristek bahkan menyalurkan perangkat TIK berupa perangkat Chromebook ke tiap-tiap sekolah yang ada di Kalsel.
"Inikan sudah berjalan sejak tahun 2022 dan jumlah aktivasinya kita terbaik secara nasional. Kita harapkan (digitalisasi pendidikan) semakin dipercepat," jelasnya.
Roy menegaskan pemerintah juga akan membenahi jaringan internet di daerah pesisir dan pegunungan. Langkah ini demi mendukung pemerataan program digitalisasi pendidikan di tiap daerah.
Pemprov Kalsel pun mengapresiasi Google for Education. Kehadirannya dianggap menunjukkan kepedulian terhadap sekolah-sekolah di Kalsel.
"Ini kita bersyukur dan bangga lokakarya Google for Education bisa dilaksanakan di Kalsel. Saat ini, sekolah-sekolah di Kalsel sudah menerima perangkat TIK dari Kemendikbudristek. Jumlahnya 15 sampai 30 unit," sebut Roy.
Sementara Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kalsel Yuli Haryanto menambahkan program Kemendikbudristek mendapatkan dukungan dari Google for Education. Alhasil, sosialisasi kepada akun Belajar.id terus dilakukan.
BPMP Kalsel juga akan mendorong dinas pendidikan di kabupaten dan kota di Kalsel untuk memberikan bantuan TIK di sekolah-sekolah. Hal ini untuk menunjang digitalisasi pendidikan.
"Saat ini terus dilakukan pendistribusian akun untuk guru maupun siswa. Selanjutnya, tinggal mengaktifkan akun Belajar.id nya, kemudian kita manfaatkan," ujar Yuli.
Yuli melanjutkan kebijakan ini agar sekolah rujukan Google bisa segera diwujudkan. Pasalnya sekolah rujukan yang dimaksud hanya ada 5 di Indonesia.
"Ini kita dorong karena kita punya keinginan dan harapan agar ada sekolah di Kalsel yang menjadi sekolah rujukan Google. Baru ada 5 sekolah rujukan Google di Indonesia dan semuanya di Jawa," bebernya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Hulu Sungai Tengah M Anhar mendukung upaya Kemendikbudristek bersama Google menuju digitalisasi pendidikan. Di satu sisi, Country Lead Google Cloud Education Olivia Husli Basrin menyebut pihaknya terus mendorong guru-guru di Kalsel untuk mengikuti pelatihan berbasis digital.
Menurut Olivia, sudah ada ratusan guru di provinsi Kalimantan Selatan yang mendapatkan pelatihan. Di mana 254 guru telah mendapatkan sertifikasi internasional Google Certified Educator. Bahkan, 13 guru di Kalsel juga berlisensi sebagai pelatih Google Certified Trainers.
"Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang kesuksesan transformasi digital di sekolah. Untuk itu, Google akan terus bekerja sama dengan para Dinas Pendidikan di seluruh Indonesia dalam melatih dan mensertifikasi guru," pungkasnya.
(sar/hsr)