Seorang wanita bernama Dhia Karima dituduh menjadi pasangan yang melaksanakan prewedding di Bromo dengan menggunakan flare hingga menyebabkan kebakaran. Akun media sosial Dhia pun dibanjiri hujatan oleh netizen yang salah sasaran.
Dilansir dari Wolipop, peristiwa ini bermula ketika netizen yang geram dan murka mulai mencari akun media sosial pelaku penyebab kebakaran di Bromo tersebut. Netizen lantas menemukan akun TikTok @dhia.karima yang unggahannya memiliki kemiripan dengan pasangan viral tersebut.
Alhasil, netizen kemudian menyerbu akun media sosial Dhia. Sementara, Dhia mengaku dirinya baru bangun tidur dan kaget ketika video TikTok-nya dibanjiri komentar dari warganet yang salah lapak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hidup lagi capek-capeknya...Malah dituduh netizen jadi pelaku yang bakar Bromo," demikian wanita itu curhat di akun TikTok-nya. Dhia Karima sudah memberikan izin kepada Wolipop untuk mengutip video klarifikasinya.
Dalam unggahannya, tampak Dhia dan pasangannya memakai long coat berwarna earth tone, dengan baju dan celana hitam saat melakukan foto prewedding di Bromo. Ada pula properti kursi dan payung transparan.
Dhia mengatakan kemiripan fotonya dengan pasangan pelaku foto prewedding yang menyebabkan Bromo terbakar memang ada. Namun kemiripan itu hanya pada outfit dan rambutnya saja.
"Aku foto gak pakai flare tahun 2022, pakai payung doang sudah cakep kok gais hasilnya. Ini gak pakai payung pun juga sudah cakep. Semoga Bromo bisa lekas pulih ya," harap Dhia dalam unggahannya.
Dhia mengaku baru bangun tidur langsung terkejut ketika video TikToknya mendapatkan banjir komentar dari warganet. Dia hanya bisa tertawa saat membaca komentar netizen yang salah lapak.
"Heh, netizen budiman. Kaget pas baru bangun tidur, salah lapak woy hahahaa. Tahu sih memang mirip dengan video di Bromo mungkin sebelumnya sudah pernah melihat video aku ya? Soalnya outfitnya mirip tapi memang beda. Cuma aku gak pakai flare gitu. Aku kaget tiba-tiba kaget dituduh netizen, salah woy bukan aku pelakunya. Mohon bijak berkomentar ya, TikTok aku ramai gara-gara kalian, aku dibilang suruh masuk penjara," ungkap Dhia sambil ngakak.
Selain itu, Dhia juga memberikan saran kepada pasangan yang ingin melakukan sesi foto prewedding. Dhia berpesan bahwa hal terpenting saat sesi foto prewedding di suatu tempat adalah meminta izin pada pemilik atau penjaga tempat tersebut.
"Sekadar mau edukasi aja, buat yang mau prewedding, paling tidak kalian itu harus minta izin sama yang punya tempat atau menjaga tempat. Kalau aku kemarin wo dan fotografer sudah minta izin, jadi tahu apa yang boleh dibawa atau tidak dan lokasinya yang boleh di mana. Kalian mengerti jadi ini bisa dijadikan pelajaran," jelas Dhia di TikTok-nya.
Walau Dhia telah memberikan klarifikasi di akun Tiktok-nya, namun masih saja ada beberapa netizen yang memberikan hujatan. Di samping itu, tak sedikit warganet lain yang ikut menertawai Dhia yang menjadi korban salah sasaran netizen.
Foto Prewedding Berujung Kebakaran di Bromo
Diketahui, sebelumnya masyarakat dibuat heboh usai terjadinya kebakaran di kawasan Gunung Bromo. Hal ini terjadi setelah dilakukannya sesi foto prewedding pasangan asal Palembang yang menggunakan flare.
Kedua pasangan itu tampak tak panik saat percikan api menyambar rumput kering hingga memicu kebakaran. Identitas kedua pasangan yang melakukan prewedding itu berinisial HP (39) dan PMP (26). Keduanya berasal dari Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kelurahan Lrorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat 1, Kota Palembang.
Seperti dikutip dari detikJatim, Kasat Reskrim Polres Probolinggo AKP Achmad Doni Meidianto mengatakan bahwa kedua pasangan yang hendak foto prewedding itu datang ke Bukit Teletubbies Bromo bersama empat orang kru WO (Wedding Organizer). Saat percikan api mengenai rumput kering, beberapa di antara mereka hanya membawa botol air mineral kecil.
Kini kedua calon mempelai itu berstatus sebagai saksi dan wajib lapor. Keduanya juga mengaku menyesali terjadinya kebakaran tersebut.
(asm/hsr)