Wakasek di Maluku Tengah Di-bully Siswa gegara Tak Setuju Kebijakan Kepsek

Maluku

Wakasek di Maluku Tengah Di-bully Siswa gegara Tak Setuju Kebijakan Kepsek

Nurkholis Lamaau - detikSulsel
Jumat, 18 Agu 2023 20:15 WIB
Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Maluku Tengah yang di-bully siswa berusaha mengambil kunci sepeda motornya yang dicopot siswa.
Foto: Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Maluku Tengah yang di-bully siswa berusaha mengambil kunci sepeda motornya yang dicopot siswa. (dok.istimewa)
Maluku Tengah -

Wakil kepala sekolah (Wakasek) SMA Negeri 15 Maluku Tengah, Maluku, Maryam Latarisa (57) di-bully siswanya. Aksi para siswa tersebut diduga karena tidak terima kebijakan kepala sekolah (Kepsek) yang menunjuk Maryam sebagai Wakasek.

"Kejadian itu ada dua (faktor), tetapi memiliki hubungan yang kalau kita lihat secara umum, yaitu ketidakpuasan beberapa guru dengan kepala sekolah. Baik dari sisi kebijakan, manajemen dan pengelolaan," kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Maluku, Husein kepada detikcom, Jumat (18/8/2023).

Husein mengatakan sebelumnya para guru mengirim surat ke Disdikbud Maluku terkait protes mereka dengan kebijakan Kepsek. Surat itu ditujukan ke kepala dinas berisi pernyataan sekelompok guru yang tidak puas dengan keberadaan kepala sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lalu kemudian salah satu di antara mereka yang melakukan tanda tangan dari sekian banyak guru itu, termasuk guru-guru yang diganti, baik dalam posisi mereka sebagai wakasek kesiswaan maupun pembina gugus depan pramuka," ujarnya.

Menurut Husein, protes para guru tersebut ada kaitannya dengan aksi para siswa mem-bully Maryam. Sebab para siswa juga menuntut agar wakasek sebelumnya yang bertindak sebagai ketua gugus tugas Pramuka tidak digantikan oleh Maryam.

ADVERTISEMENT

"Jadi ada hubungan sekelompok guru yang tidak puas dengan kinerja kepala sekolah dan juga peristiwa itu. Karena salah satu tuntutan siswa itu adalah itu (tidak menganti Wakasek), makanya saya berani katakan diduga ada hubungan dari peristiwa itu (bully)," jelasnya.

Husein menilai sikap protes para guru terhadap kepseknya adalah sebuah perkara yang mudah. Karena Disdikbud Maluku memiliki mekanisme penyelesain, baik yang berhubungan dengan managemen, tata kelola, etika, hingga keuangan.

"Itu saya rasa agak sedikit simpel untuk diselesaikan. Karena di Dinas Pendidikan dan Kebudayan Provinsi Maluku itu memiliki mekanisme yang sangat tegas, yaitu menyikapi laporan kalau berhubungan dengan managemen, tata kelola dan etika," ujarnya.

"Ada majelis kode etik kita yang bisa mengadakan sidang dan memberikan putusan terhadap kode etik apa yang dilanggar oleh kepala sekolah dan manajemen apa yang menjadi kelemahan dia," tambahnya.

Sedangkan yang berhubungan dengan keuangan lanjut Husein, ada auditor yang akan mengaudit pengelolaan keuangan di sekolah. Tapi yang menjadi persoalan dalam peristiwa ini adalah ulah para siswa terhadap wakaseknya.

"Jadi itu agak simpel, tapi yang menjadi persoalan ini adalah yang viral itu. Karena sampai saat ini kita belum ada laporan, jadi kita tidak menemukan format yang paten untuk menyelesaikan persoalan yang viral itu," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial Wakasek SMAN 15 Maluku Tengah, Maryam Latarisa di-bully siswanya pada Senin (14/8). Maryam diteriaki hingga kunci motornya diambil siswa saat berada di parkiran.

"(Kejadian) tanggal 14 Agustus dan (video) viral hari ini," ujar Husein kepada detikcom, Jumat (18/8/2023).

Dalam video yang dilihat detikcom, Maryam yang mengenakan seragam ASN warna cokelat serta helm kuning dikerumuni sejumlah siswa. Peristiwa itu terjadi di halaman parkiran sekolah.

Maryam yang sedang duduk di sepeda motornya langsung berdiri sambil melihat ulah siswa. Sebab kunci sepeda motornya telah diambil siswanya.

Bahkan Maryam diteriaki oleh para siswa dengan kalimat 'tidak bisa pulang' secara berulang. Marya terlihat kebingungan dengan aksi para siswanya itu.




(hsr/hsr)

Hide Ads