Dokumen kependudukan warga bernama Ali (34) di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo bocor di internet. Data Ali diduga dibocorkan oleh pegawai Puskesmas Sipatana.
"Kejadian ini baru saya tau, kaget saya, data kependudukan saya tersebar di internet," kata Ali saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (8/9/2023).
Ali diketahui warga Kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo. Dalam dokumen yang tersebar tertera nama lengkap, jenis kelamin dan nomor induk kependudukan (NIK).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang muncul di internet lengkap ada nama, jenis kelamin, NIK," terang Ali.
Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Gorontalo Yusrianto Kadir mengatakan data yang bocor tersebut diunggah di internet dengan nama file Huangobotu. Pelaku merupakan pegawai Puskesmas Sipatana.
"Jika melihat selama ini kami selalu periksa dengan baik untuk data kependudukan yang bocor data tidak mungkin terjadi. Sesuai hasil penelusuran dan pengecekan bahwa data penduduk yang diunggah di website https://www.scribd.com/document/389183587/Huang-Obo-Tu, dengan akun seorang pegawai Puskesmas Sipatana," kata Yusrianto saat dikonfirmasi, Jumat (8/9).
Yusrianto menyebut data yang diunggah merupakan data Buku Induk Penduduk (BIDUK) Kelurahan Huangobotu sebanyak 7.730 row. Data tersebut diupload pada Sabtu 22 September 2018 silam.
"Data itu diupload di data BIDUK Kelurahan Huangobotu sebanyak 7.730 row. Dimana yang bersangkutan (pemilik akun) sebelumnya masih bertugas di Puskesmas Dungingi," kata Yusriyanto.
Yusriyanto mengaku pihaknya telah bertemu dengan pemilik akun yang mengupload data warga tersebut. Dia menyebut pemilik merasa tidak pernah mengunggah data tersebut bahkan sudah tidak mengetahui password dari akunnya.
"Jadi hasil penelusuran tim Disdukcapil telah bertemu dengan pemilik akun, yang bersangkutan ini merasa tidak pernah mengunggah data itu dan niatan dan tujuan apapun," bebernya.
Yusriyanto menambahkan pihaknya juga telah menghapus data yang terunggah di situs internet itu. Dia pun memastikan data warga Gorontalo tersebut sudah tidak ada di internet.
"Atas kejadian itu kami dari Dukcapil berhasil membuka akun dan menghapus data yang bocor itu," pungkasnya.
(hsr/sar)