Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin mengaku siap menuntaskan utang Pemprov Sulsel yang belum terbayarkan di era Andi Sudirman Sulaiman (ASS). Bahtiar mengaku akan mendiskusikan persoalan utang itu bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan DPRD Sulsel.
"Nanti akan saya bicarakan lagi (soal utang Pemprov)" kata Bahtiar kepada wartawan usai berkunjung ke Kantor DPRD Sulsel, Rabu (6/9/2023).
Bahtiar mengaku masih butuh waktu untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi di Sulsel. Namun dia menyebut masalah utang itu sudah ia ketahui dari DPRD Sulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi itu saya baru bicara satu jam setengah di seluruh fraksi kurang lebih ada 129 persoalan lah. Salah satunya (soal utang) itu," bebernya.
Kendati demikian, Bahtiar mengaku memberi perhatian terkait masalah utang tersebut. Dia berjanji akan mencari solusi atas persoalan itu.
"Nantilah. Tidak mungkin tidak diselesaikan (persoalan utang itu)" ujar Bahtiar.
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika meminta Bahtiar memberi perhatian terhadap utang Pemprov Sulsel di era ASS. Ia meminta Bahtiar untuk melakukan audit sehingga jumlah sisa utang yang belum dibayarkan dapat diketahui.
"Termasuk utang itu juga ada penyampaian, utang yang menjadi kewajiban dari Pemprov itu harus juga direalisasikan," kata Andi Ina kepada wartawan, Rabu (6/9).
Dia mengatakan Pemprov telah melunasi beberapa sisa utangnya. Namun untuk mengetahui pasti sisa utang tersebut, maka Pj Gubernur diminta melakukan audit terlebih dahulu.
"Mungkin juga sudah ada yang terbayar, makanya Pak Pj akan juga mungkin melakukan kegiatan-kegiatan diskusi. Kemudian dia melakukan audit dulu yang mungkin dilakukan beliau," ujar politisi Golkar itu.
Masalah utang Pemprov Sulsel ini mulanya disampaikan Wakil Ketua DPRD Sulsel Ni'matullah alias Ulla. Dia mengatakan pemerintahan di bawah kepemimpinan Andi Sudirman tidak baik-baik saja.
"Kita mau mengingatkan siapa pun yang mau jadi Pj Gubernur. Bahwa Anda sedang menghadapi pemerintahan yang sedang tidak baik-baik saja-saja," tutur Ulla, usai rapat paripurna pemberhentian Andi Sudirman sebagai Gubernur Sulsel pada Jumat malam (4/8).
Dia lantas menyinggung besaran utang di masa kepemimpinan Andi Sudirman senilai Rp 1,2 triliun. Utang tersebut akan diwariskan kepada Pj Gubernur Sulsel.
"Tahun ini kita memperoleh limpahan utang dari tahun 2022 sebesar 1,2 triliun, itulah jumlah utang yang paling besar selama pemerintahan ini ada. Pernah terjadi cukup besar karena COVID, itu hanya Rp 600 miliar. Sekarang ini kita menghadapi Rp 1,2 triliun," ungkapnya.
(asm/hmw)