Andi Sudirman Sulaiman (ASS) menyampaikan permohonan maaf lantaran kerap melakukan mutasi pejabat menjelang akhir masa jabatannya sebagai gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 5 September 2023. Andi Sudirman berdalih kebijakan itu merupakan tuntutan reformasi birokrasi.
Hal itu disampaikan Andi Sudirman di hadapan ASN lingkup Pemprov Sulsel saat apel di kantor Gubernur Sulsel, Senin (4/9). Apel tersebut turut dihadiri unsur Forkopimda sejumlah kepala daerah di Sulsel.
"Saya ucapkan terima kasih banyak dan permohonan maaf, termasuk ada pergantian jabatan dan sebagainya," kata Andi Sudirman dalam sambutannya, Senin (4/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi Sudirman menjelaskan proses mutasi merupakan hal yang wajar dalam birokrasi. Apalagi reformasi birokrasi merupakan kebijakan dari pemerintah pusat.
"Reformasi birokrasi dan penyegaran organisasi tidak bisa dipungkiri teman-teman sekalian," jelasnya.
Kebijakan itu lanjut dia, disebutnya membuat sejumlah jabatan hilang. Hal ini dikarenakan adanya perampingan struktur dalam pemerintahan.
"Tentu kita pahami, sekarang saya sampaikan, efek dari perubahan-perubahan struktur, reformasi birokrasi, terdapat 900 lebih posisi yang harus hilang," tutur Andi Sudirman.
Pemprov Sulsel kata dia, juga menjalankan agenda reformasi birokrasi tersebut. Hal ini direalisasikan lewat penyederhanaan struktur kelembagaan di OPD yang diatur dalam peraturan daerah (perda).
"Perubahan struktur melalui perda, banyak ada sekitar 50 sampai 100 (posisi) yang harus hilang. Kemudian ada lagi, dan banyak sekali. Sehingga begitu banyaknya harus hilang jabatan itu," paparnya.
Andi Sudirman melanjutkan kebijakan itu membuatnya harus melakukan penyesuaian demi kebutuhan organisasi. Konsekuensinya, ada beberapa pejabat yang terdampak karena tidak memiliki posisi imbas penyederhanaan jabatan.
"Maka saya harus memilih, di antara yang terbaik dari semua yang terbaik, untuk membantu percepatan program saya," urai Andi Sudirman.
Dia berharap agenda reformasi birokrasi tetap dijalankan. Tunjangan-tunjangan pegawai atau pejabat juga diminta diperhatikan.
"Tolong apa yang kemarin saya cita-citakan setelah mengubah beberapa, tunjangan-tunjangannya untuk tiga kali lebih kuat. Saya ingin jabatan-jabatan fungsional nantinya menjadi titipan saya yang telah saya susun kemarin, tolong dilanjutkan untuk teman-teman ini bekerja adalah hasil," tegasnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Andi Sudirman pun kembali mengutarakan permintaan maafnya jika kebijakannya dianggap keliru. Dia beralasan hal ini dilakukannya demi percepatan program pembangunan.
"Oleh karena saya meminta maaf, bahwa keterbatasan itu adalah tanda bahwa saya manusia biasa. Tapi karena kita melihat banyaknya prioritas yang harus kita lakukan," ucap Andi Sudirman.
Dia juga meminta agar ASN Pemprov Sulsel mendukung kinerja Pj Gubernur Sulsel yang akan menggantikannya. Andi Sudirman menekankan pegawai harus bekerja keras lagi.
Diketahui, Andi Sudirman akan digantikan Dirjen Politik dan Pemerintahan Kemendagri Bahtiar Baharuddin yang menjadi Pj Gubernur Sulsel. Bahtiar yang sebelumnya ditunjuk langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dilantik pada Selasa (5/9) hari ini.
"Saya sadar kemarin ada teman-teman yang saya tegur, saya minta maaf. Ada yang (saya) kasari, saya minta maaf. Saya meminta mensupport sekuat-kuatnya. Sebagaimana dengan Pj Gubernur yang akan datang ini. Bekerjalah dengan serius," jelasnya.
ASS Lantik Pejabat Sehari Jelang Akhiri Jabatan
Sehari sebelum mengakhiri masa jabatannya sebagai gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman diketahui melantik sejumlah pejabat eselon III dan IV. Informasi yang diterima detikSulsel, pelantikan hasil mutasi jabatan itu dilakukan sebelum apel di kantor Gubernur Sulsel, Senin (4/9).
"Kemarin dan hari ini (4/9) saya melantik tidaklah kecuali untuk me-recovery semua teman-teman. Ibaratnya 10 ayam yang mau bertelur, tapi tempat bertelurnya cuma empat-lima," terang Andi Sudirman.
Andi Sudirman juga sebelumnya melantik 6 pejabat pimpinan tinggi pratama atau eselon II pada Jumat (1/9). Enam pejabat yang dilantik merupakan hasil seleksi lelang jabatan lingkup Pemprov Sulsel.
Adapun enam pejabat yang dilantik, di antaranya: Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulsel Reza Faisal Saleh; Kepala Badan Keuangan dan Aset (BKAD) Sulsel Salehuddin; Kepala Biro dan Jasa Setda Sulsel Kasman.
Selanjutnya, Direktur RSUD Haji Makassar dr Evi Mustikawati Arifin; Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel Andi Erwin Terwo; dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel Ishaq Iskandar.