Pedagang Kehilangan Barang di Pekan Raya Sulsel Diberi Ganti Rugi Rp 2,5 Juta

Pedagang Kehilangan Barang di Pekan Raya Sulsel Diberi Ganti Rugi Rp 2,5 Juta

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Minggu, 03 Sep 2023 17:45 WIB
Seorang pedagang bernama Nana Ibrahim (30) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kehilangan barang lapakannya di event Pekan Raya Sulsel.
Foto: Seorang pedagang bernama Nana Ibrahim (30) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kehilangan barang lapakannya di event Pekan Raya Sulsel. (dok.istimewa)
Makassar -

Pedagang bernama Nana Ibrahim (30) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku kehilangan barang jualannya dalam acara Pekan Raya Sulsel yang dicetus Pemprov Sulsel. Panitia penyelenggara lalu memberikan ganti rugi Rp 2,5 juta dari kerugiannya Rp 20 juta.

Nana mengatakan uang ganti rugi itu diberikan oleh Project Manager Event Organizer (EO) Pekan Raya Sulsel, Herman. Nana mengaku uang ganti rugi itu diberikan setelah dia mendesak panita mencari barang jualannya yang hilang pada Minggu (27/8) malam.

"Saya datang mi lagi Jumat (1/9) malam. Dia (Herman) bilang direktur tidak mau tanggungjawab, jadi ini uang pribadiku ji saya kasih ki. Dia bilang saya kasih ki Rp 2,5 juta sebagai tanggungjawabku kepala lapangan," ujar Nana kepada detikSulsel, Minggu (3/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, Nana mengatakan menerima ganti rugi itu dengan catatan barang dagangannya tetap diupayakan dicari. Ia pun akan mengembalikan uang ganti rugi itu jika jualannya berhasil ditemukan.

"Jadi saya kasih tahu, saya terima ini uang tapi saya masih berharap dicari koperku baru saya kembalikan ini uang ta," bebernya.

ADVERTISEMENT

Nana menambahkan pihak penyelenggara sempat menjamin ganti rugi sebanyak 50%. Namun, panitia Pekan Raya Sulsel malah menudingnya hanya beralasan mencari keuntungan dari jualannya yang hilang.

"Sudah itu Kamis, saya tanya mi bagaimana kejelasannya ini kodong. Saya rasa aman mi, karena dia nyatakan 50% (ganti rugi). Nah pas itu, ada cara-cara bicaranya yang kayak dia bilang pura-pura lah, mau ambil keuntunganlah, begitu," katanya.

Nana yang merasa dirugikan lalu berencana mengadukan kehilangannya itu ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Hal itu berdasarkan arahan pihak penyelenggara.

"Saya bilang, di mana saya bisa mengadu ini? Dia ji sebut itu (Disperindag). Jadi saya adukan mi ke Dinas Perindag. Saya minta supaya dilacak terus itu barangku," bebernya.

"Saya minta tolong sama teman di Pariwisata untuk hubungi Perindag. Itu adami bukti chatnya, katanya EO sudah ganti rugi ke saya Rp 5 juta. Tapi ternyata Rp 2,5 juta ji na kasikanka. Baru pernyataannya dia, uang pribadinya ji," tambahnya.

Selain itu, dia juga berniat untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib. Hanya saja, pihak penyelenggara malah menentang balik dirinya.

"Kan saya bilang, otomatis saya harus bikin laporan ke polisi karena hilang ki mesin edisi ku. Malah dia bilang, lapor meki, nanti saya hubungi juga kaceku di Polda," pungkasnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Diberitakan sebelumnya, Nana mengalami kerugian hingga Rp 20 juta usai kehilangan barang jualannya di Pekan Raya Sulsel. Ia merasa kesal karena penyelenggara tidak serius menyikapi hal ini.

"(Total kerugian) Rp 20 jutaan. Dari situ saja, kubilang ini EO pandang sepele ini barang. Betul-betul dia tidak cari (barangku yang hilang)," ujar Nana saat dihubungi detikSulsel, Minggu (3/9).

Nana menyebut panitia sempat menjamin barangnya akan aman jika ditinggal. Dia pun percaya dan menitipkan barang dagangannya ke panitia sebelum pulang ke rumah.

"Saya minta, saya bilang ada cek list barang ta kah? Dia bilang itu waktu nda ada kak, amanji (barangta). Oke aman, saya bilang safety ji. Saya titip pale nah saya pulang, besok saya datang untuk jualan, saya bilang begitu," tuturnya.

Nana pun kaget saat datang hendak jualan karena barangnya di lapaknya tidak ada pada Senin (28/8). Dia pun menghubungi panitia Pekan Raya Sulsel dan melaporkan tentang jualannya raib.

"Besoknya itu, karena kan dia bilang sore baru mulai jualan. Jadi sorenya pi saya datang. Saya datang jam 6, ih nda ada mi barang, kosong," imbuhnya.

Sementara itu, PIC Pekan Raya Sulsel Herman mengaku telah menerima keluhan dari Nana yang kehilangan barang di lapaknya. Dia pun menegaskan panitia akan bertanggungjawab sesuai dengan SOP yang ada.

"Bahwa saya sebagai panitia akan bertanggungjawab sepenuhnya. Dalam arti sepenuhnya ini sesuai dengan SOP yang ada," kata Herman kepada wartawan, Minggu (3/9).

Herman mengungkap Nana tidak menyertakan daftar barangnya yang ditinggalkan di lapaknya. Hal tersebut membuat panitia penyelenggara tidak bisa mengidentifikasi barang-barang Nana yang hilang.

"Bahwa pimpinan tidak mau mengganti karena apa? Kita punya SOP. SOP itu adalah daftar inventarisasi barang. Kalau merujuk yang sekarang ini, tidak sampai ke situ. Karena dia hanya memfoto dan mengirimkan panitia. Seharusnya ada kontak fisik, barang saya titip, ini-ini isinya. Sehingga kita tahu," jelasnya.

"Jadi kami menawarkan solusinya itu, bagaimana kita tawarkan uang Rp 2,5 juta. Beliau menerima walaupun tidak ikhlas. Nah, saya pikir sudah clear," lanjutnya.



Simak Video "Video: Detik-detik Perampokan di Makassar, Kardus Berisi Uang Rp 400 Juta Raib"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads