Pedagang Kehilangan Barang di Pekan Raya Sulsel, Alami Kerugian Rp 20 Juta

Pedagang Kehilangan Barang di Pekan Raya Sulsel, Alami Kerugian Rp 20 Juta

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Minggu, 03 Sep 2023 15:31 WIB
Seorang pedagang bernama Nana Ibrahim (30) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kehilangan barang lapakannya di event Pekan Raya Sulsel.
Foto: Seorang pedagang bernama Nana Ibrahim (30) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kehilangan barang lapakannya di event Pekan Raya Sulsel. (dok.istimewa)
Makassar -

Seorang pedagang bernama Nana Ibrahim (30) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kehilangan barang lapakannya di event Pekan Raya Sulsel. Nana mengaku mengalami kerugian hingga Rp 20 juta.

"(Total kerugian) Rp 20 jutaan. Dari situ saja, kubilang ini EO pandang sepele ini barang. Betul-betul dia tidak cari (barangku yang hilang)," ujar Nana saat dihubungi detikSulsel, Minggu (3/9/2023).

Nana mengatakan panitia sempat meyakinkannya bahwa semua barang-barang pedagang dalam kegiatan ini aman. Dia pun percaya dan menitipkan barang dagangannya ke panitia lalu pulang ke rumahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya minta, saya bilang ada cek list barang ta kah? Dia bilang itu waktu nda ada kak, amanji (barangta). Oke aman, saya bilang safety ji. Saya titip pale nah saya pulang, besok saya datang untuk jualan, saya bilang begitu," tuturnya.

Keesokan harinya, saat hendak jualan, Nana kaget barang lapakannya telah raib entah kemana. Saat itu, dia pun berinisiatif untuk menghubungi panitia penyelenggara dan melaporkan tentang jualannya yang hilang.

ADVERTISEMENT

"Besoknya itu, karena kan dia bilang sore baru mulai jualan. Jadi sorenya pi saya datang. Saya datang jam 6, ih nda ada mi barang, kosong," paparnya.

"Saya hubungi mi panitia, saya bilang ih dek hilang barangku. Tapi mungkin karena hari pertama jadi sibuk ki toh. Oh iye kak, sabar ki kak nah, tungguki kak nah, begitu-begitu terus na bilang (panitia)," sambungnya.

Nana menuturkan masih sempat berdagang dengan barang yang dibawa dari rumah. Hal itu ia lakukan sambil menunggu konfirmasi dari pihak panitia atas barangnya yang hilang.

"Na bilang ada ji kak, sabar maki. Kan barangku handmade, jadi ada ji beberapa saya bawa dari rumah. Saya susun mi yang nda hilang. Tapi sampai jam 7 itu tidak ada kabarnya," ucapnya.

Nana mengaku hingga larut malam, panitia kegiatan itu tak kunjung memberikan kabar pasti kepadanya. Dia pun memutuskan balik ke rumah usai keliling mencari panitia penyelenggara Pekan Raya Sulsel.

"Jadi kubilang kupacking mi juga. Karena apa mau kujual kalau tidak ada barang. Saya duduk di booth itu dari jam 6 sampai jam 7, sisanya itu keliaran cari panitia. Karena ndada kabarnya (panitia) sampai jam 11 jadi pulangka," paparnya.

Nana menuturkan bahwa akhirnya menerima konfirmasi dari panitia Pekan Raya Sulsel. Hanya saja, ketika itu, panitia hanya menanyakan konsekuensi jika barang dagangan Nana memang hilang.

"Tapi na chat memang ma panitia, na bilang, kak kalau kemungkinan ini barang hilang bagaimana solusinya? Di situ berpikir ma, oh berarti hilang mi ini," pungkasnya.

Sementara itu, PIC Pekan Raya Sulsel Herman mengaku telah menerima keluhan dari Nana yang kehilangan barang di lapaknya. Dia pun menegaskan panitia akan bertanggungjawab sesuai dengan SOP yang ada.

"Bahwa saya sebagai panitia akan bertanggungjawab sepenuhnya. Dalam arti sepenuhnya ini sesuai dengan SOP yang ada," kata Herman kepada wartawan, Minggu (3/9).

Herman mengungkap Nana tidak menyertakan daftar barangnya yang ditinggalkan di lapaknya. Hal tersebut membuat panitia penyelenggara tidak bisa mengidentifikasi barang-barang Nana yang hilang.

"Bahwa pimpinan tidak mau mengganti karena apa? Kita punya SOP. SOP itu adalah daftar inventarisasi barang. Kalau merujuk yang sekarang ini, tidak sampai ke situ. Karena dia hanya memfoto dan mengirimkan panitia. Seharusnya ada kontak fisik, barang saya titip, ini-ini isinya. Sehingga kita tahu," jelasnya.

"Jadi kami menawarkan solusinya itu, bagaimana kita tawarkan uang Rp 2,5 juta. Beliau menerima walaupun tidak ikhlas. Nah, saya pikir sudah clear," lanjutnya.

Untuk diketahui, Pekan Raya Sulsel berlangsung di Center Point of Indonesia (CPI) Makassar pada 28 Agustus hingga 3 September 2023. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pemprov Sulsel.




(hsr/ata)

Hide Ads