Calon Pengantin Pria di Halsel Kabur Jelang Nikah, Ayahnya Hadir Jadi Wali

Maluku Utara

Calon Pengantin Pria di Halsel Kabur Jelang Nikah, Ayahnya Hadir Jadi Wali

Nurkholis Lamaau - detikSulsel
Sabtu, 02 Sep 2023 15:50 WIB
Ilustrasi patah hati
Foto: Ilustrasi. (Thinkstock)
Halmahera Selatan -

Pria bernama Isra (20) di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut) kabur menjelang hari pernikahan dengan calon istrinya berinisial SA (19). Keluarga mempelai wanita mengaku ibu Isra sempat tidak setuju dengan pernikahan tersebut.

"Laki-laki kabur jelang akad nikah. Jadi yang bertindak sebagai wali nikah itu laki-laki punya bapak. (Sedangkan) yang nikahkan (penghulu) ini saya punya om juga, pak imam di kampung sini," ujar saudara SA, Wisto Ahmad kepada detikcom, Sabtu (2/9/2023).

Peristiwa itu terjadi di Desa Jikotamo, Kecamatan Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Selasa (29/8). Awalnya, prosesi jelang hajatan pernikahan berjalan normal, namun selepas waktu Isya mempelai pria tidak kunjung datang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kita di sini kan menikah lepas salat Isya, tapi laki-laki itu sudah lari pagi-pagi. Sekitar jam 10.00 pagi itu laki-laki so tarada (tidak ada) di kampung sini," paparnya.

Wisto mengaku tidak menyangka akan kejadian tersebut. Pihak keluarga mempelai wanita tidak tahu sama sekali keberadaan Isra.

ADVERTISEMENT

"Torang (kami) juga tara (tidak) tahu kalu laki-laki ini mau lari, pas malam baru orang babaribut (heboh) bahwa laki-laki sudah lari, sedangkan torang (kami) ini ada tunggu laki-laki datang untuk banikah," tambahnya.

Wisto mengaku pihak keluarga sama sekali tidak mengetahui alasan mempelai pria tiba-tiba menghilang. Dia mengaku saat prosesi hantaran, pihak keluarga laki-laki menyerahkan beras dua karung ukuran 25 kilogram, seekor kambing, dan uang adat.

"Kalau jumlah besaran uang adat saya tara (tidak) tahu, karena permintaan dari torang (kami) keluarga perempuan itu Rp 20 juta. Cuma mereka tara (tidak) kasih kabulkan itu semua torang (kami) pe permintaan dari keluarga," tutur Wisto.

Dia menambahkan saat ini pihak keluarga mempelai wanita sedang mencari keberadaan Isra. Pihak keluarga mempelai wanita sudah terlanjur malu, termasuk mengalami kerugian karena akad nikah yang dibatalkan.

"Jadi laki-laki ini so tara (tidak) tahu dia pe posisi sekarang di mana. Sedangkan torang (kami) so malu semua ini. Karena segala persiapan torang (kami) so siap, jadi torang (kami) keluarga ini rugi Rp 25 juta," tuturnya.

Menurut Wisto, hubungan adiknya dengan Isra sudah berlangsung sekitar 1 tahun lebih. Wisto mengaku ibu dari calon mempelai pria sempat tidak setuju dengan pernikahan itu.

"Malam itu (waktu pelaksanaan akad nikah) saya punya adik perempuan tara (tidak) setuju (dinikahkan tanpa kehadiran calon suaminya). (Hubungan SA dan Isra) sudah lama sekitar 1 tahun lebih. Laki-laki itu punya mama tara (tidak) setuju kalau anaknya menikah dengan saya punya adik. Tapi kalau dia punya bapak setuju," jelasnya.

Wisto menambahkan pihaknya keluarga mempelai wanita belum berpikiran untuk melaporkan Isra ke polisi. Keluarga masih fokus mencari keberadaan calon mempelai pria.

"Belum, torang (kami) dari keluarga masih fokus cari ini laki-laki dulu," pungkasnya.




(sar/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads