167 Guru Nonsertifikasi di Parepare Ngeluh 8 Bulan Insentif Belum Cair

167 Guru Nonsertifikasi di Parepare Ngeluh 8 Bulan Insentif Belum Cair

Muhclis Abduh - detikSulsel
Jumat, 01 Sep 2023 16:30 WIB
Young Asian business woman receiving salary or bonus money from boss or manager at office happily.
Ilustrasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/Domepitipat
Parepare -

Sebanyak 167 guru ASN nonsertifikasi di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan insentif tak cair. Para guru tersebut mengaku kecewa selama ini hanya dijanjikan pencairan tapi sudah 8 bulan ternyata tak ada pencairan.

"Belum pi cair (insentif guru nonsertifikasi). Sudah 8 bulan ini," kata guru inisial AN kepada detikSulsel, Jumat (1/9/2023).

AN mengungkapkan insentif guru nonsertifikasi yang biasanya mereka terima yakni Rp 750 ribu untuk 3 bulan. Namun hingga kini pembayaran untuk 8 bulan tak kunjung terbayarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami itu biasanya terima Rp 750 ribu per 3 bulan, nah ini molor masuk mi 8 bulan tapi belum ada sama sekali terbayarkan," keluhnya.

Menurut AN, sempat ada harapan insentif mereka akan dicairkan setelah pemberitaan terkait hal tersebut ribut di media. Pada saat itu dijanjikan sudah mau dicairkan.

ADVERTISEMENT

"Saat berita sebelumnya naik yang 6 bulan tak terbayar kami baca komentar Pak Kadis bahwa sudah di keuangan mi berkas dan mau dibawa ke bank untuk pencairan, tapi ternyata masuk mi 8 bulan tak cair-cair," keluhnya.

Dia bahkan mengaku berpikiran negatif bahwa pemerintah tak serius mencairkan insentif mereka. Padahal nilai insentif nonsertifikasi lebih kecil jika dibandingkan dengan tunjangan guru yang sudah sertifikasi.

"Kami bahkan sudah berpikir mungkin pemerintah bekerjasama dengan keuangan kasi lambat ini pembayaran. Masa guru sertifikasi jelas lebih banyak mereka dapat na selalu cepat dibayarkan. Sementara kami yang nonsertifikasi sedikit sekali ji na tiap tahun selalu lambat," paparnya.

Pengelola tunjangan guru Dikbud Parepare, Ihsan menjelaskan keterlambatan pencairan disebabkan karena ada beberapa persyaratan yang sebelumnya keliru. Sehingga harus memperbaiki berkas persyaratan terlebih dahulu.

"Kendala di daftar penerima. Ada 167 orang penerima. Ada beberapa syarat persyaratan yang keliru jadi berkas ditarik kembali dulu," bebernya.

Namun dia mengaku berkas untuk pencairan sudah selesai. Kini sudah dimasukkan ke keuangan untuk persiapan pencairan.

"Insyaallah dimasukkan hari ini ke keuangan dan bisa dibayarkan segera. Semoga pekan depan sudah bisa dicairkan," imbuhnya.




(ata/sar)

Hide Ads