DPRD Makassar Minta PDAM Serius Cari Solusi Krisis Air Meski Kemarau Panjang

DPRD Makassar Minta PDAM Serius Cari Solusi Krisis Air Meski Kemarau Panjang

Andi Nur Isman - detikSulsel
Kamis, 31 Agu 2023 13:15 WIB
Ketua Banggar DPRD Makassar Ketua Banggar Adi Rasyid Ali
Wakil Ketua DPRD Makassar Adi Rasyid Ali. Foto: dok. Istimewa
Makassar -

Wakil Ketua DPRD Makassar Adi Rasyid Ali alias ARA menyoroti krisis air bersih dari PDAM yang melanda sejumlah wilayah. ARA meminta PDAM Makassar untuk serius dalam mencari solusi kekurangan sumber air baku di musim kemarau.

"Sekarang PDAM sudah harus melakukan kerja-kerja yang terukur. Tidak bisa ini tiap tahun menjadi sebuah permasalahan. Kalau sampai sekarang tetap itu tidak jalan berarti ada yang salah dengan manajemen," kata ARA kepada detikSulsel, Kamis (31/8/2023).

Menurut ARA, PDAM mesti bisa segera menuntaskan persoalan ini lantaran menjadi satu-satunya perusahaan penyedia air bersih di Makassar. PDAM diminta mencari solusi jangka panjang dan jangka pendek agar pelanggan dapat terlayani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kan PDAM perusahaan monopoli, tidak ada PDAM lain. Harus menyelesaikan ini. Nah PDAM harus fokus. Pertama tempat penampungan air baku di daerah Tamalanrea," ujarnya.

"Ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Ini masalah primer, hal utama buat masyarakat. Semua kita hidup melalui air. Jadi kalau air yang tersendat maka kacaulah kehidupan ini," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut ARA meminta PDAM serius menyikapi keluhan-keluahan masyarakat. Dia meminta PDAM membentuk tim khusus untuk meneliti perosalan yang terjadi dan mencari solusinya.

"Saya minta keseriusan dari PDAM agar ini dikerja, buatkan tim khusus untuk memperhatikan apa masalahnya. Soal biaya, anggaran, ada kok. PDAM punya anggaran, besar anggarannya itu. PDAM kan bisa membangun berkoodinasi dengan pemerintah," bebernya.

Ketua DPC Demokrat Makassar itu menambahkan, salah satu solusi yang bisa dilakukan ialah dengan membuat penampungan air di wilayah-wilayah yang sering terdampak. PDAM disebutnya bisa memanfaatkan lahan fasum yang ada untuk dibangunkan tangki air di bawahnya.

"Bagaimana penampungannya tidak ada? Ya dibangun penampungannya. Kan banyak itu fasum-fasum, taman-taman, bisa dibangunkan di bawahnya penampungan air baku. Itu kita bisa belajar di daerah lain. Itu di bawah fasum yang ada itu dibuatkan tempat penampungan air untuk disalurkan ke warga," paparnya.

Sementara untuk solusi jangka pendek, ARA menyebut PDAM sudah melakukannya dengan menyiapkan suplai air ke wilayah terdampak. Namun hal itu dinilai masih perlu dimaksimalkan dengan memanfaatkan rumah-rumah ibadah sebagai lokasi penampungan air.

"Bisa dipakai di masjid. Atau bisa juga di kantor kelurahan disiapkan tangki air. Jadi masyarakat yang mau mengambil air tinggal datang," ucapnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, gangguan distribusi air PDAM Makassar dilaporkan mulai terjadi sejak Kamis (25/8). Sembilan kecamatan di Kota Makassar terdampak, salah satunya di Kecamatan Tamalanrea.

Warga kompleks Nusa Tamalanrea Indah (NTI), Naharia (48) mengaku sangat resah dengan situasi tersebut. Dia pun harus mengambil air di rumah keluarganya di depan Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) karena suplai air PDAM terhambat di wilayahnya.

"Kita kalau mau pergi ambil air biasa di depan pintu 1 Unhas, rumahnya keluarga di sana. Kalau tidak begitu, tidak ada bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari," ungkap Naharia kepada detikSulsel, Selasa (29/8).

Naharia mengatakan harus bolak-balik mengangkut air demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Apalagi banyak anggota keluarga di dalam rumahnya.

"Biasa satu hari dua kali pulang pergi. Diangkut pake motor atau kalau ada mobil, itu dipakai. Apalagi banyak orang tinggal di rumah," tambahnya.

Sementara, PDAM Makassar mengaku kekurangan air baku akibat kemarau panjang. Hal ini membuat suplai air tak bisa mencukupi sejumlah wilayah di Makassar.

"Efek kemarau panjang air baku kami sudah berkurang," kata Direktur Utama PDAM Makassar Beni Iskandar saat dikonfirmasi detikSulsel, Selasa (29/8).

Menurut Beni, kondisi ini sudah menjadi kendala PDAM Makassar setiap tahunnya. Namun dia mengaku pihaknya sudah membuat program jangka panjang untuk mengatasi persoalan ini.

"Program jangka panjang tentu sudah kami implementasikan dengan menurunkan pompa suplai ke sungai Moncongloe dan membangun SPAM baru khusus untuk timur kota Makassar," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads