Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan momen kebersamaan dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri acara di Pekalongan, Jawa Tengah. Lantas, seperti apa momen mesra Jokowi dengan dua bakal calon presiden (bacapres) tersebut?
Dilansir dari detikNews, momen mesra tersebut terjadi saat Jokowi menghadiri acara Muktamar Sufi Internasional 2023 di Pekalongan. Prabowo hadir sebagai ketua panitia sedangkan Ganjar diundang sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Dalam unggahan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, tampak Jokowi sedang makan bersama Prabowo dan Ganjar. Momen tersebut diabadikan oleh Mensesneg Pratikno yang mengambil swafoto bersama ketiganya saat makan bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Momen serupa juga terlihat saat Jokowi blusukan ke Pasar Grogolan, Pekalongan. Prabowo dan Ganjar lagi-lagi terlihat mendampingi Jokowi.
Di sana terekam lagi momen mesra lainnya, yakni Prabowo dan Ganjar melakukan salam komando. Momen mesra itu bahkan membuat Jokowi menghampiri keduanya sembari menunjuk-nunjuk.
Analisa Pengamat
Direktur Institute for Democracy and Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC), Ahmad Khairul Umam mencoba menafsirkan gelagat Jokowi tersebut. Umam menilai gestur Jokowi dimaksudkan untuk mempertegas posisinya berada di tengah dan tidak berpihak.
"Jokowi tampak ingin menunjukkan bahwa dirinya berada di tengah dan tidak berpihak pada salah satu capres, yang sama-sama merepresentasikan kekuatan pro-keberlanjutan. Jokowi seolah mempersilakan Ganjar dan Prabowo untuk memperebutkan legitimasi dukungan politiknya," kata Umam saat dimintai konfirmasi, Rabu (30/8/2023).
Sementara itu, Umam mengungkit aksi Prabowo yang dapat merugikan PDIP dan PPP sebagai partai pendukung Ganjar. Belakangan diketahui Prabowo berkoalisi dengan partai Golkar, PKB, PAN, dan PPP.
Dosen Universitas Paramadina ini juga menerka nama koalisi yang diusung oleh Prabowo dkk bertajuk Indonesia Maju sudah diketahui Presiden Jokowi. Sebab momen penting seperti itu tidak akan mungkin dilewatkan Jokowi.
"Penggunaan nama Koalisi Indonesia Maju oleh kubu Prabowo besar kemungkinan atas sepengetahuan dan restu politik Presiden Jokowi. Penggunaan nama kabinet untuk koalisi itu hampir tidak mungkin lepas dari perhatian Presiden,"pungkas Umam.
(hmw/ata)