Wanita diduga orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) berinisial RT yang sempat bikin heboh saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) datang di acara Rembuk Kemerdekaan Relawan Bobby Nasution ternyata sempat dinyatakan meninggal dunia di data Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil (Disdukcapil). Namun kasus itu telah dimediasi polisi.
Melansir detikSumut, wanita RT sempat tercatat meninggal dunia di Disdukcapil Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut). RT kemudian membuat laporan ke Polres Samosir pada tahun 2019.
"Yang bersangkutan pernah membuat laporan polisi di polres tahun 2019 terkait dengan data kependudukan atau catatan kependudukan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan sudah meninggal dunia. Itu dikeluarkan oleh Disdukcapil Kabupaten Samosir," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Senin (28/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadi menuturkan kasus tersebut belakangan dimediasi oleh pihak kepolisian. Kedua pihak kemudian sepakat untuk berdamai.
"Lalu yang bersangkutan (RT) melaporkan ke Polres Samosir dan berproses. Kita tangani, kemudian diberikan ruang mediasi oleh Polres Samosir, dan kasusnya Alhamdulillah sudah selesai, diselesaikan secara mediasi dan kekeluargaan antara yang bersangkutan dengan dinas kependudukan," tuturnya.
Sementara, Hadi mengatakan wanita RT langsung diamankan petugas setelah bikin heboh dalam acara yang berlangsung di Gedung Serbaguna Pemprov Sumut, Minggu (27/8). Selanjutnya wanita itu diserahkan kepada keluarganya.
"Jadi, kalau yang terkait dengan kejadian kemarin, itu diamankan oleh sejumlah petugas pengamanan dibantu juga relawan dan masyarakat. Yang bersangkutan (RT) diajak keluar, kemudian diserahkan kepada pihak keluarganya," kata Hadi.
Setelah diamankan, RT dibawa menuju ke kantor dinas sosial. RT lalu diserahkan oleh dinas sosial ke rumah sakit jiwa.
"Informasi yang saya terima dibawa ke dinas sosial, dan dinas sosial menyerahkan kepada RSJ Medan," sebutnya.
Wanita RT Diduga ODGJ
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi mengatakan wanita tersebut sudah diamankan dan dikembalikan ke keluarga. Hadi menyebut wanita itu diduga mengalami gangguan kejiawaan.
"Terindikasi gangguan jiwa ODGJ sebagaimana disebutkan dalam surat Dinas Sosial Kota Medan tanggal 27 Oktober 2021," kata Kombes Hadi, Senin (28/8).
Insiden itu, kata Hadi, bermula ketika wanita tersebut mencoba menerobos barisan pengamanan untuk bertemu Jokowi.
"Pada saat kedatangan RI 1 ke dalam GSG Astaka, RI 1 menyapa relawan dengan berjabat tangan dan foto dengan beberapa relawan," kata Hadi.
"Di sebelah kanan videotron, terdapat seorang ibu yang akan menerobos Tim Tirai. Selanjutnya Tim Tirai mencoba menenangkan ibu tersebut untuk tidak bikin keributan, namun ibu tersebut tetap teriak-teriak sambil melemparkan air mineral dan sendal ke arah orang yang ada di sekitarnya," sambungnya.
Selanjutnya tim pengamanan langsung sigap mengamankan wanita tersebut. Tetapi wanita itu justru berteriak histeris.
"Tim Tirai mengajak dan mengamankan ibu tersebut ke belakang kursi undangan. Namun ibu tersebut menjatuhkan diri dan teriak-teriak lagi, selanjutnya diamankan oleh relawan dan ormas yang ada di sekitarnya," ujarnya.
(asm/sar)