Masriah kembali berulah mengusik kehidupan tetangganya, Wiwik Winarti. Belakangan, Masriah justru terkena senjata makan tuan usai menghalangi proses renovasi rumah Wiwik menggunakan batu.
Melansir detikJatim, Masriah mulanya memasang dua batu secara permanen di depan rumahnya dengan niatan menghalangi proses renovasi rumah Wiwik. Namun, dua batu itu justru membuat mobilnya tergores.
Tetangga Masriah, Suwarsih (59) mengaku menyaksikan sendiri tingkah Masriah yang memasang batu di depan rumahnya. Dia menyebut Masriah memerintahkan orang lain untuk memasang batu itu tepat di depan garasi rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, aksi ini malah menjadi senjata makan tuan untuk Masriah. Batu yang sengaja ia pasang itu malah berbalik merugikan dirinya sendiri. Mobilnya malah susah untuk masuk ke dalam garasi.
"Saya tidak tahu posisi mobil Masriah sebelumnya bagaimana. Kemarin, ketika mobil Masriah mau dimasukkan ke dalam rumah, bagian bodinya menabrak batu itu. Akhirnya, dua batu itu dibongkar," kata Suwarsih, Jumat (25/8/2023).
Sementara itu, Amin (28), salah satu keponakan Masriah juga mengatakan dua buah batu yang sebelumnya dipasang secara permanen di depan rumah Masriah itu malah menjadi penghalang bagi dirinya sendiri.
"Dua batu yang dipasang secara permanen untuk menghalang-halangi renovasi rumah Wiwik, menjadi buah simalakama Masriah. Karena kemarin mobil Masriah sendiri tidak bisa masuk rumahnya," kata Amin, Jumat (25/8).
Menurut Amin, hal ini yang melatarbelakangi pembongkaran dua batu permanen tersebut. Batu itu kini telah dipindahkan.
"Karena mobilnya Masriah tidak bisa masuk rumah, akhirnya dua batu yang dipasang secara permanen tersebut dibongkar sendiri," imbuh Amin.
Respons Wiwik Saat Jalan Dihalangi Batu
Semula, pengerjaan renovasi rumah Wiwik berjalan dengan lancar. Para pekerja masih bisa melewati jalan menuju rumah Wiwik.
"Awalnya mobil pikap muat material bisa masuk hingga depan rumah, dua hari ini tidak bisa masuk karena di depan rumah Masriah ada batu besar dan sepeda motor yang diparkir di depan rumah," kata Wiwik, Rabu (23/8).
Akibat ulah Masriah, para pekerja terpaksa memindahkan material bangunan dengan gerobak. Wiwik pun merasa kasihan dengan para tukang yang harus kesulitan membawa material bangunan karena mobil pikap yang tidak bisa sampai depan rumahnya.
"Kami kasihan pekerja yang merenovasi rumah. Mulai kemarin (Selasa) mereka mengusung material dengan gerobak, karena mobil pikap tidak bisa masuk depan rumah," tambah Wiwik.
Tetangga Kesal Lihat Ulah Masriah
Untuk diketahui, Masriah sebelumnya diketahui telah menyiram rumah Wiwik dengan kotoran air kencing dan tinja sejak tahun 2017 hingga 2023. Akibat perbuatannya, ia dijerat pasal 8 ayat (1) huruf C Perda Sidoarjo Nomor 10/2013 dan divonis 1 bulan penjara.
Namun, bukannya tobat Masriah justru kembali mengusik tetangganya itu. Tetangga Masriah, Lilik Samroatul pun memandang Masriah keterlaluan.
"Padahal pernah dipenjara di Lapas, kenapa masih berbuat kurang baik ke tetangganya sendiri? Wis angel tenan wong iki," kata warga Desa Jogosatru itu, Jumat (25/8).
Selain itu, dia juga menyoroti upaya Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali yang menyempatkan diri memediasi Masriah dengan Wiwik, Selasa (15/8). Namun Masriah justru tak hadir dalam pertemuan itu.
"Dengan etika seperti itu warga desa saat ini malah tidak empati terhadap Masriah. Padahal yang datang itu bupati, yang mau membantu menyelesaikan perselisihan mereka. Malah kabur, kan aneh," tandas Lilik.
(asm/sar)