Polisi Kantongi 2 Nama Terduga Pengeroyok Perawat Puskesmas di Luwu

Polisi Kantongi 2 Nama Terduga Pengeroyok Perawat Puskesmas di Luwu

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Senin, 28 Agu 2023 16:46 WIB
Perawat di Luwu, Sulsel dikeroyok keluarga pasien.
Foto: Perawat di Luwu, Sulsel dikeroyok keluarga pasien. (Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Luwu -

Polisi mengklaim sudah mengantongi 2 nama terduga pelaku di kasus keluarga pasien mengeroyok perawat puskesmas, Arpah Asrul di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel). Keduanya disebut merupakan ayah dan anak.

"Masih penyelidikan yah. Tapi kami sudah kantongi 2 nama terduga pelaku yang melakukan pengeroyokan," kata Kasat Reskrim Polres Luwu AKP Muh Saleh kepada detikSulsel, Senin (28/8/2023).

Saleh mengungkapkan, 2 terduga pelaku penganiayaan tersebut merupakan bapak dan anak dari keluarga pasien. Meski demikian, keduanya belum ditahan dengan alasan masih berduka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"2 orang ini bapak dan anak, keluarganya pasien. Tapi belum ditahan karena pertimbangan kami yang bersangkutan ada kedukaan. Keluarganya yang kecelakaan itu meninggal dunia," ungkapnya.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam atas kasus pengeroyokan perawat itu. Hal tersebut untuk mengetahui adanya pihak lain yang juga ikut melakukan penganiayaan.

ADVERTISEMENT

"Sementara kami melakukan penyelidikan, bisa jadi masih ada yang ikut melakukan penganiayaan saat peristiwa itu," ucapnya.

Sementara Kepala Puskesmas Bua Bambang Irawan mengutarakan, kondisi perawatnya kini menjalani pemulihan usai dianiaya keluarga pasien. Arpah, lanjut dia, untuk sementara tidak bertugas sebagai perawat di Puskesmas Bua.

"Kami istirahatkan dulu setelah kejadian itu, karena ada luka-luka juga kan, masa pemulihan dulu. Jadi yang bersangkutan beristirahat di rumahnya," ujarnya

Dia pun mendorong polisi untuk segera menindak pelaku pengeroyokan terhadap perawatnya itu. Menurutnya, agar kejadian tersebut tidak kembali terulang.

"Kami mendorong aparat kepolisian untuk melakukan tindakan sesuai hukum yang berlaku. Itu saja, ini sebagai pembelajaran juga agar masyarakat itu tidak main hakim sendiri. Semoga tidak terulang lagi," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, pengeroyokan itu terjadi di Puskesmas Bua, Kelurahan Sakti, Kecamatan Bua, Luwu pada Sabtu (26/8) sekitar pukul 17.00 Wita. Arpah dikeroyok usai melarang keluarga pasien masuk ke ruang perawatan.

Bambang menegaskan perawatnya sudah menjalankan standar prosedur pelayanan. Permintaan itu tidak bisa dipenuhi perawat karena akan mengganggu kondisi korban dan petugas medis.

"Keluarga pasien semua mau masuk ruangan, itu sudah penuh sesak, tenaga medis mulai kerepotan," tutur Bambang saat dikonfirmasi, Minggu (28/8).

Bambang pun menyayangkan adanya penganiayaan tersebut. Padahal lanjut dia, perawatnya sudah meminta secara baik-baik kepada keluarga pasien.

"Anggota saya ini sudah baik-baik dan santun juga bahasanya, minta keluarga menunggu di luar ruangan sedang ada penanganan medis ke pasien," jelasnya.




(sar/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads