Sejumlah siswa SMAN 19 Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan demonstrasi di kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel. Aksi ini sebagai bentuk protes siswa SMAN 19 Makassar setelah kepala sekolahnya (kepsek) diganti.
Para siswa menggeruduk kantor Disdik Sulsel pada Jumat (25/8). Kepala Disdik Sulsel Iqbal Nadjamuddin membenarkan aksi siswa tersebut namun dirinya tidak berada di lokasi saat kejadian.
"Kebetulan saya nda ada, jadi yang terima itu Pak Kabid sama Pak Kasubag," kata Iqbal kepada detikSulsel, Minggu (27/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iqbal mengatakan unjuk rasa para siswa itu terjadi setelahnya kepseknya, Syahruddin dipindahkan ke sekolah lain. Mereka merasa tidak terima dengan hal tersebut.
"Kemarin karena ada pergeseran kepala sekolahnya. Dia merasa masih suka sama Kepala Sekolahnya yang lama. Makanya dia mungkin nda terima kalau dikasi pindahki Kepala Sekolahnya. Itu ji alasannya," ungkapnya.
Ia menuturkan bahwa penggantian Syahruddin merupakan bentuk penyegaran organisasi. Selain itu, Iqbal menambahkan, bahwa ada tujuan lain di balik mutasi jabatan kepsek tersebut.
"Sebenarnya ini kita geser, ada tujuannya. Kan ini SMA 19, manajemen yang dilaksanakan oleh kepala sekolah yang lama itu kan bagus. Nah kita mau, ini mengawal SMA 23. SMA 23 ini kan lagi kita bangun," ungkapnya.
"Itu sekolah yang konsep pembangunannya itu bagus di situ. Makanya kita menganggap, Pak Kepala Sekolah (Syahruddin) bagus kalau dia yang ditugaskan untuk mengawal pembangunan sekolah di sana (SMAN 23 Makassar)" lanjut Iqbal.
Di sisi lain, Iqbal menjelaskan bahwa Syahruddin hanya ditukar dengan posisi kepsek SMAN 23 Makassar, Muh. Ahyar. Namun, ia menilai aksi tersebut sebagai respons siswa yang tidak rela Syahruddin ditukar oleh Ahyar.
"Tapi ternyata anak-anak ini di sana masih suka kepala sekolahnya. Cuma memang, saya sendiri, saya sayangkan kalau ada anak-anak yang melaksanakan aksi yang begitu," paparnya.
Para Siswa Ancam Mogok Belajar
Iqbal juga mengungkap para siswa SMAN 19 Makassar mengancam akan melakukan aksi mogok belajar. Ancaman tersebut pun akan dibahas dalam pertemuan dengan kepala sekolah baru dan yang lama.
"Sekarang komite, kepala sekolah yang lama sama yang baru, ini hari kalau nda salah pertemuan. Mendiskusikan hal-hal yang bisa saja terjadi ke depannya (seperti mogok belajar)," bebernya.
Ia berharap hasil pertemua komite sekolah bersama Syahruddin dan Ahyar membuahkan hasil positif. Sehingga hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.
"Tapi nanti kita lihat, mungkin besok atau sebentar hasil pertemuannya Komite sama Kepala Sekolah yang baru sama yang lama," sambung Iqbal.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya..
Disdik Sulsel Dalami Oknum Provokasi Siswa
Disdik Sulsel kini mendalami dugaan oknum yang mendalangi unjuk rasa para siswa itu. Iqbal menganggap kejadian di kantornya berpotensi diprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Saya sementara dalami juga itu. Artinya kemungkinan itu bisa ada. Bisa jadi spontan anak-anak sekolah, kemungkinan ada juga yang begitu (provokasi)," paparnya.
Jika terbukti benar, ia akan menindak tegas oknum tersebut. Sebab, menurutnya, perilaku tidak terpuji itu telah menyeleweng dari hakikat pendidikan.
"Kalau memang ternyata ada yang arahkan, kita mau tahu siapa yang arahkan. Kalau misalnya, jangan sampai ada oknum guru atau apa yang arahkan, ini perlu kita lakukan pembinaan," imbuhnya.
"Nda boleh fungsi pendidikan ini diarahkan anak-anak melakukan hal di luar yang modelnya sebagai pelajar. Yang jelas semuanya nanti kita hanya mau melihat, mengevaluasi terkait hal ini. Supaya ada pembenahan-pembenahan ke depan," pungkasnya.