.webp)
Kemunculan buaya tersebut dilaporkan terjadi pada Sabtu (19/8). Keberadaannya terekam kamera ponsel pengunjung hingga videonya beredar di media sosial.
Camat Biduk-biduk Hasmawi mengaku khawatir akan kemunculan buaya tersebut. Kehadiran buaya itu mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan.
"Jadi nggak ada yang berkunjung ke sana. Padahal kita tidak pernah melarang orang berkunjung tapi orang takut ke sana," ungkap Hasmawi kepada detikcom, Rabu (23/8/2023).
 Foto: Penampakan buaya di Danau Labuan Cermin Berau, Kaltim. (Dok. Istimewa) |
Hasmawi menuturkan destinasi wisata itu memang ada yang mengelola. Namun pengelolaannya dianggap belum maksimal dan dinilai belum bisa memberikan jaminan keamanan.
"Iya ada (pengelola), namun pengelola yang ada ini kan pengunjung masih merasa khawatir seperti tidak ada jaminan (keamanan)," ucapnya.
Menurutnya kemunculan buaya di Danau Labuan Cermin baru pertama kali terjadi. Selama ini dia juga mengklaim tidak mengganggu habitat buaya di wilayah tersebut.
"Selama kita nggak mengganggu, ngga juga kita diganggu, tapi kalau di ganggu pasti melawan," sebut Hasmawi.
Hasmawi menuturkan buaya itu diduga masuk usai pagar pembatas yang telah terpasang di jalur masuk danau terbuka. Namun dia tidak mengetahui pasti sejak kapan dan mengapa pagar pengaman itu dibuka.
"Iya sudah dibuka (pagar pembatas), tapi saya kurang tahu kapan persis kapan dibuka, karena saat saya menjabat satu bulan lebih di Biduk, itu sudah dibuka," imbuh Hasmawi.
Buaya itu lanjut dia, diduga masih berada di Danau Labuan Cermin. Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim untuk melakukan penanganan.
"Ke depannya nanti dari BKSDA turun ke Biduk. Kami akan ada rapat malam minggu ini bersama fokopimcam, pokdarwis, kemudian BUMD berkaitan dengan kita inginkan Labuan Cermin bisa dikunjungi merasa nyaman dan aman," jelasnya.
Hasmawi menuturkan akan memanfaatkan keberadaan buaya tersebut. Dia sesumbar akan membuat penangkaran buaya jika memungkinkan agar bisa menjadi daya tarik tersendiri di kawasan wisata itu.
"Saya harapnya dibuatkan penangkaran di sekitar situ. Jadi dengan adanya penangkaran itu buaya yang bisa kita amankan. Kita bisa taruh di situ. Itu bisa dijadikan salah satu objek wisata juga," beber Hasmawi.
Sementara Kepala BKSDA Kaltim Ari Wibawanto mengaku pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemerintah setempat terkait kemunculan buaya di Danau Labuan Cermin. Rencananya, tim akan turun ke lokasi pada 26 Agustus 2023.
"Iya rencananya kami ke sana Sabtu tanggal 26 (Agustus), nanti kita berangkat dengan tim gabungan berkoordinasi dengan pihak setempat," jelas Ari.
(sar/urw)
