Buaya Muncul di Danau Labuan Cermin, Warga Dikhawatirkan Takut Berkunjung

Kalimantan Timur

Buaya Muncul di Danau Labuan Cermin, Warga Dikhawatirkan Takut Berkunjung

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Rabu, 23 Agu 2023 16:26 WIB
Penampakan buaya di Danau Labuan Cermin Berau, Kaltim.
Foto: Penampakan buaya di Danau Labuan Cermin Berau, Kaltim. (Dok. Istimewa)
Berau -

Kemunculan buaya di Danau Labuan Cermin, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur dikhawatirkan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan. Objek wisata itu terancam sepi pengunjung karena takut akan ancaman buaya.

"Pengunjung pasti merasa khawatir seperti tidak ada jaminan (keamanan). Jadi nggak ada yang berkunjung ke sana, padahal kita tidak pernah melarang orang berkunjung, tapi orang akan takut ke sana," ucap Camat Biduk-biduk Hasmawi kepada detikcom, Rabu (23/8/2023).

Hasmawi menuturkan kemunculan buaya di lokasi itu baru pertama kali terjadi. Pihaknya juga baru mengetahui ketika videonya viral di media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak pernah, baru kali ini yang di media sosial itu," paparnya.

Padahal lanjut Hasmawi, Danau Labuan Cermin merupakan salah satu objek wisata andalan di Berau. Hasmawi yang baru menjadi camat di wilayah itu tengah fokus agar objek wisata itu kembali bisa dimaksimalkan.

ADVERTISEMENT

"Sudah saya panggil kepala kampung dan yang mengelola Labuan itu. Karena selama itu saya dengar tidak ada aktivitas lagi. Saya pengen tahu apa kendalanya tidak jalan," imbuh Hasmawi.

Diketahui, buaya tersebut diduga muncul di Danau Labuan Cermin usai pagar pembatas yang terpasang di jalur masuk danau terbuka. Namun dia tidak mengetahui pasti mengapa pagar pengaman itu dibuka dan sejak kapan.

"Iya sudah dibuka (pagar pembatas), tapi saya kurang tahu kapan persis kapan dibuka, karena saat saya menjabat satu bulan lebih di Biduk, itu sudah dibuka," terangnya.

Sementara Kepala BKSDA Kaltim Ari Wibawanto mengatakan pihaknya akan turun ke lokasi pada 26 Agustus mendatang. Namun pihaknya tidak langsung mengevakuasi buaya tersebut.

"Belum (dievakuasi), kita harus kaji dulu, karena di sana kan di sana habitatnya, jadi kami harus komunikasikan dulu sama masyarakat untuk tindakan seperti apa ke depannya," sebut Ari.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads