Polisi turun tangan menyelidiki putusnya jembatan gantung di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat (Kalbar) yang menyebabkan 28 orang mengalami luka-luka. Para korban merupakan warga yang sedang menonton lomba menangkap bebek dalam rangka perayaan HUT ke-78 RI.
Insiden itu terjadi di Sungai Teluk Kemarau, Desa Nanga Mentukak, Kecamatan Nanga Taman, Kamis (17/8) sekira pukul 16.00 WIB. Kasat Reskrim Polres Sekadau Iptu Rahmad Kartono mengatakan pihaknya akan memeriksa panitia pelaksana.
"Panitia akan kita lakukan penyidikan," ujar Iptu Rahmad Kartono dalam keterangannya, Jumat (18/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rahmad menuturkan pihaknya juga akan memeriksa konstruksi bangunan jembatan yang dibangun tahun 2014 itu. Apalagi jembatan tersebut sempat direnovasi menggunakan dana APBD tahun 2021/2022.
"Kita akan melakukan pengecekan terkait konstruksi bangunan jembatan yang dibuat tahun 2014, namun pada tahun 2021/2022 telah direnovasi menggunakan dana APBD," bebernya.
Lebih lanjut, Rahmad mengatakan pihaknya akan mendalami terkait anggaran yang digunakan membangun dan merenovasi jembatan tersebut. Pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait.
"Saat ini kami sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk sumber dana yang pastinya," kata dia.
Jembatan Diduga Kelebihan Muatan
Sementara itu, Kapolsek Nanga Taman Ipda Insan Malau mengatakan RT setempat menggelar berbagai lomba dalam rangka memperingati HUT ke-78 RI. Di antaranya lomba menangkap bebek di Sungai Teluk Kemarau.
"Peristiwa itu bermula saat pelaksanaan hiburan rakyat dengan berbagai perlombaan yang digelar RT setempat, salah satunya tangkap bebek di Sungai Teluk Kemarau," ujar Ipda Insan Malau, Jumat (18/8).
Dia menuturkan sebagian warga kemudian berkumpul di atas jembatan gantung untuk menonton lomba menangkap bebek. Warga yang berada di atas jembatan tersebut sempat diperingatkan untuk turun namun tak dihiraukan.
"Beberapa warga tak mendengar imbauan tersebut," katanya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
"Jembatan gantung tersebut memang sudah tak mampu menahan beban berat sehingga jembatan tiba-tiba roboh saat warga sedang menonton lomba," terang Malau.
Warga yang menjadi korban bukan hanya yang berada di atas jembatan tetapi juga yang di bawahnya. Mereka kemudian dievakuasi ke puskesmas.
"Korban yang terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa langsung dievakuasi ke Puskesmas Nanga Taman untuk mendapat penanganan medis," terangnya.
Malau memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun sebagian korban mengalami luka cukup serius yakni pata tulang.
"Beberapa di antaranya dirujuk ke RSUD Sekadau karena mengalami patah tulang. Untuk korban jiwa tidak ada," pungkasnya.
Sementara Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalbar Daniel menyebut 28 orang warga menjadi korban dalam insiden tersebut. 5 di antaranya mengalami patah tulang.
"Jumlah korban 28 orang. 23 orang alami luka ringan dan berat, 5 orang lainnya alami patah tulang," terang Daniel.
Simak Video "Video: Tersangka Aksi Ricuh Gedung DPRD Sulsel-Makassar Jadi 29 Orang"
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/hsr)