Warga bernama Ne Limbong (80) di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) terpaksa ditandu warga sejauh 8 kilometer (Km) menuju rumah sakit. Lansia tersebut tidak bisa dibawa menggunakan kendaraan karena akses jalan yang rusak parah.
"Iya itu kemarin, nenek saya sakit jantung jadi ditandu warga sejauh 8 kilo untuk mendapatkan tumpangan menuju rumah sakit," kata keluarga pasien Anto Palimbong kepada detikSulsel, Senin (14/8/2023).
Anto mengungkapkan, neneknya ditandu warga dari Dusun Parodo Jauh, Kecamatan Baruppu menuju Kecamatan Buntupepasan, Toraja Utara pada Sabtu (12/8). Neneknya pun ditandu dengan waktu tempuh perjalanan 2 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jalan tidak bisa diakses mobil karena rusak parah, jadi kalau ada orang sakit itu harus ditandu ke tempat yang bisa dilalui kendaraan," paparnya.
"Jadi nenek saya ditandu 8 kilo dari Dusun Parodo Jauh ke Kecamatan Buntupepasan, mungkin sekitar 2 jam kita tandu, karena cuma wilayah itu bisa dilalui mobil, sampai di sana baru dirujuk ke rumah sakit," tambah Anto.
Dia mengutarakan, akses jalan di Desa Parodo sudah sekitar 20 tahun mengalami kerusakan parah sejak akses jalan tersebut dibuka pemerintah. Menurutnya jalan tersebut bisa menjadi jalan alternatif menuju Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara.
"Sudah lama sekali, 20 tahun sudah sejak akses ini dibuka pemerintah. Statusnya masih jalan kabupaten. Iye berbatas langsung sama Seko, begini mi keadaannya," ucapnya.
Anto berharap Pemkab Toraja Utara segera melakukan perbaikan jalan di Desa Parodo. Tak hanya itu, fasilitas kesehatan di desanya juga belum memadai.
"Pastinya warga sangat bergantung, karena jalan ini kan dilalui warga setiap hari kalau mau antar hasil bumi. Seandainya jalan rusak baru faskesnya bagus tidak apa-apa mungkin, tapi kalau jalan rusak faskesnya juga tidak memadai bagaimana nasib warga," ujarnya.
Diketahui, momen Ne Limbong ditandu warga viral di media sosial. Dalam video beredar, terlihat sejumlah warga membawa Ne Limbong menggunakan bambu dan kain sarung.
Terlihat warga melewati jalan rusak yang berlumpur. Beberapa warga juga tampak bergantian menandu Ne Limbong.
(sar/hsr)