Satu dari delapan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Madrasah Aliyah Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) yang menderita luka bakar akibat ledakan botol berisi tiner meninggal dunia. Sementara 7 santri lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
"Satu meninggal bernama Reski (17)," ujar Pembina Ponpes Al Wasilah Lemo, Muddin kepada wartawan, Senin (14/8/2023).
Muddin mengatakan korban meninggal di ruang ICU RS Hajja Andi Depu Polewali pagi tadi sekitar pukul 10.00 Wita. Dia menyebut korban tidak sadarkan diri sejak menjalani perawatan usai kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang kondisinya parah," terangnya.
Dia menambahkan 7 santri lainnya yang menjadi korban masih dirawat intensif akibat luka bakar yang dideritanya. 5 korban di antaranya berada di ruang ICU.
"Masih ada lima yang di ICU, sisanya di ruang perawatan. Mereka (korban) belum bisa diajak berkomunikasi," tutupnya.
Kasat Reskrim Polres Polman Iptu I Gusti Bagus Krisna Wardhana membenarkan adanya satu korban meninggal dalam insiden ini.
"Satu meninggal," ujar Gusti di kantornya, Senin (14/8).
Gusti mengaku belum bisa memastikan apakah ada kelalaian dalam insiden yang telah merenggut korban jiwa ini. Dia menegaskan pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Ini kita cek dulu, kita kerjasama dengan Labfor (laboratorium forensik) hari ini masuk ke sana, apakah ada kelalaian di situ, bagaimana SOP (standar operasionalnya) di sana, kita masih selidiki," terangnya.
Gusti mengungkapkan upaya penyelidikan terkendala saksi kunci yang turut jadi korban. Sebab para korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
"Kita masih kendala karena saksi yang ada di sana jadi korban, kita menunggu kondisi kesehatan (saksi membaik) untuk bisa dimintai keterangan," pungkasnya.
Untuk diketahui, kebakaran terjadi di Ponpes Al Wasilah Lemo, Desa Kuajang, Kecamatan Binuang, Polman pada Sabtu (12/8) sekitar pukul 10.45 Wita. Kebakaran itu diduga dari ledakan botol berisi tiner.
"Korban ada delapan orang," kata Kapolsek Binuang, Iptu Muh Rumah Kasim kepada wartawan, Sabtu (12/8).
(hsr/sar)