Polisi menyelidiki kasus kebakaran di Pondok Pesantren (Ponpes) Madrasah Aliyah Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) yang diduga dipicu dari ledakan botol berisi cairan tiner. Peristiwa itu sebelumnya menyebabkan 8 santri mengalami luka bakar.
"Masih diselidiki. Saat ini sudah ada tiga saksi yang dimintai keterangan," ungkap KBO Satreskrim Polres Polman Iptu Iwan Rusmana kepada wartawan, Minggu (13/12/2023).
Iwan menuturkan pihaknya masih fokus pada pemeriksaan saksi dan mengumpulkan barang bukti. Penyidik juga berencana memeriksa korban yang dianggap saksi kunci dalam insiden tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum bisa disimpulkan (penyebab kejadian) karena saksi kunci masih sakit semua, belum bisa diambil keterangan," tambahnya.
Iwan menyebut pihaknya baru akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tim dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulbar juga akan diturunkan untuk menyelidiki insiden ini.
"Rencana besok (Senin) kita akan olah TKP melibatkan tim Labfor," jelas Iwan.
Diberitakan sebelumnya, 8 santri Ponpes Madrasah Aliyah Al Wasilah Lemo di Polman menjadi korban kebakaran. Insiden ini terjadi di Gedung Balai Latihan Kerja, Pondok Pesantren Al Wasilah Lemo, Desa Kuajang, Kecamatan Binuang, Sabtu (12/8) sekitar pukul 10.45 Wita.
"Adapun dugaan penyebab terbakarnya santri yang sementara melakukan latihan akibat apinya tiner," kata Kapolsek Binuang Iptu Muh Rumah Kasim kepada wartawan, Sabtu (12/8).
Rum mengatakan para korban masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara tempat kejadian perkara sudah diberi garis polisi.
"Korban ada delapan orang, sementara kami bawa ke rumah sakit," jelasnya.
(sar/sar)