Warga Demo Tutup TPA Antang, Legislator Makassar Ikut Suarakan Aspirasi Massa

Kota Makassar

Warga Demo Tutup TPA Antang, Legislator Makassar Ikut Suarakan Aspirasi Massa

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Senin, 14 Agu 2023 09:39 WIB
Demo penutupan TPA Antang, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar.
Foto: Demo penutupan TPA Antang, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar.
Makassar -

Sejumlah warga menggelar aksi demo menutup Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) imbas polemik lokasi pembangunan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL). Anggota DPRD Makassar Nasir Nurung juga turun menyuarakan aspirasi massa.

Pantauan detikSulsel di lokasi, Senin (14/8/2023), terdapat dua spanduk yang menghalau jalan utama menuju TPA Antang. Spanduk itu berisi tuntutan warga Manggala yang menolak proyek PSEL dipindahkan ke wilayah lain.

Massa juga menyampaikan aspirasinya lewat pengeras suara di atas mobil pikap yang juga digunakan menutup jalur masuk TPA. Mereka mendesak pemerintah segera membangun PSEL di Kecamatan Manggala.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota DPRD Kota Makassar Nasir Nurung (kaos hitam) saat ikut dalam aksi demo warga yang menutup TPA Antang.Foto: Anggota DPRD Kota Makassar Nasir Nurung (kaos hitam) saat ikut dalam aksi demo warga yang menutup TPA Antang. (Ahmad Nurfajri/detikSulsel)

Terlihat beberapa mobil truk sampah hanya melewati TPA Antang karena tidak bisa masuk. Truk-truk sampah itu mengantre di sebelah kanan pintu utama TPA Antang.

Di lokasi tampak aparat kepolisian berjaga dan mengatur lalu lintas yang saat demo berlangsung masih lancar. Anggota DPRD Makassar Nasir Nurung juga tampak ikut menyuarakan aspirasi massa.

ADVERTISEMENT

"Hari ini Senin 14 Agustus 2023, kami warga Tamangapa menyatakan TPA kami tutup total karena rasa kecewa kepada Walikota Danny Pomanto dan Iksan (selaku) Tim PSEL," ujar legislator Makassar itu lewat pengeras suara.

Nasir menyatakan sikap mendukung warga agar PSEL tetap dibangun di Kecamatan Manggala. Dia heran tiba-tiba PSEL diusulkan dibangun di Kecamatan Tamalanrea.

"30 tahun kami menderita, kami tetap sabar. Tiba-tiba ada nilai yang muncul yang dikandung oleh TPA melalui PSEL, kamu mau pindahkan ke Tamalanrea, ada apa Pak Wali?" tuturnya.

Diketahui, demo tersebut digelar warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Manggala Peduli TPA Tamangapa. Koordinator aksi, Mursalim Tawang mengatakan aksi ini akan sampai ada kejelasan lokasi proyek PSEL.

"Kita tutup sampai proyek PSEL di tempatkan di tanah kami," kata Mursalim kepada wartawan di lokasi.

"Masa anu botto' (bau sampah) ji selalu dikasihkan ki. Begitu ada yang bagus-bagus, mau dikasihkan orang lain. Ada apa itu?, " tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, polemik lokasi proyek PSEL juga mengemuka dalam rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Makassar Ruang Rapat Banggar DPRD Makassar, Jumat (11/8). Keributan pun terjadi dalam rapat antara warga bersama tim ahli dari Pemkot Makassar dan DPRD Makassar.

Keributan muncul lantaran warga menolak pembangunan PSEL dilakukan di Kecamatan Tamalanrea. Mereka mendesak PSEL tetap dibangun di TPA Antang Makassar.

"Banyak warga yang menolak di Tamalanrea, Jadi lebih keributannya di situ. (Mereka mau) tetap di TPA Tamangapa karena memang sampahnya sudah di situ. Kalau sampahnya dibawa lagi ke sana (Tamalanrea) kan bolak-balik," ungkap Wakil Ketua DPRD Makassar Adi Rasyid Ali alias ARA saat dikonfirmasi, Sabtu (12/8).




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads