7 Cara Merevisi Teks Laporan Percobaan yang Baik dan Benar

7 Cara Merevisi Teks Laporan Percobaan yang Baik dan Benar

Niken Dwi Sitoningrum - detikSulsel
Rabu, 09 Agu 2023 22:30 WIB
Apa itu teks narasi? Teks ini digunakan untuk menceritakan peristiwa secara lengkap. Teks narasi mencantumkan rangkaian kejadian berdasarkan urutan waktunya.
Foto: detikcom/Thinkstock
Makassar -

Tak jarang, guru akan mengembalikan teks laporan percobaan untuk direvisi kembali. Lantas, bagaimana cara merevisi teks laporan percobaan itu?

Mengutip dari buku Modul Bahasa Indonesia Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Tema 12: Aku Mencoba, Aku Bisa, teks laporan percobaan adalah teks yang berisi tentang percobaan yang dilakukan oleh penulis atau orang yang melakukan percobaan. Teks laporan percobaan umumnya digunakan untuk melaporkan hasil percobaan, karya ilmiah, atau laporan praktikum.

Untuk menjelaskan atau melaporkan sebuah percobaan tentu ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, terkadang guru akan meminta kita untuk memperbaiki atau merevisi teks laporan percobaan apabila ada hal-hal yang tidak sesuai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk memudahkan detikers dalam melakukan perbaikan, berikut detikSulsel merangkum cara merevisi teks laporan percobaan. Simak ya!

Cara Merevisi Teks Laporan Percobaan

Sebelum itu, detikers perlu mengetahui bahwa teks laporan percobaan ini biasanya berisi paparan data secara terperinci hasil praktik, pengamatan, dan penelitian. Adapun, tujuan teks laporan hasil percobaan adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang hasil percobaan yang telah dibuat.

ADVERTISEMENT

Apabila detikers menyajikan laporan percobaan, maka laporan tersebut pun seharusnya dapat mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga, pembaca pun dapat menerima informasi dari teks laporan percobaan tersebut untuk melakukan percobaan yang sama.

Guru yang meminta penulis teks laporan untuk memperbaiki, tentu memiliki alasan tertentu. Dengan menempatkan diri sebagai pembaca, guru tentu menemukan beberapa poin penulisan teks laporan yang menyulitkan pembaca untuk mencernanya atau penyusunan yang kurang rapi dan jelas.

Berikut ini cara-cara merevisi teks laporan percobaan, antara lain:

1. Periksa Kesesuaian Teks dengan Tujuan dan Temanya

Apabila guru meminta untuk memperbaikinya, maka detikers perlu menyesuaikan isi teks dengan temanya dan tujuan teks. Caranya, adalah dengan membaca kembali inti dari kajian teori dan hasil percobaan yang dibahas pada laporan tersebut.

Pastikan dalam kajian teori juga sudah membahas tentang variabel-variabel yang ditulis dalam judul. Coba perhatikan juga, apakah bagian pendahuluan atau latar belakang sudah sesuai dengan tema yang diangkat. Jika sudah sesuai, lanjutkan ke langkah revisi selanjutnya.

2. Periksa Tata Bahasa dan Struktur Kalimat

Bahasa Indonesia yang baik dan benar perlu digunakan dalam menyusun laporan percobaan. Pastikan tata bahasanya sudah sesuai dengan kaidah atau unsur kebahasaan dalam teks laporan percobaan, yakni terdapat sinonim, antonim, kata bilangan, kata hubung, dan kalimat perintah.

Selain itu, ciri kebahasaannya juga perlu disesuaikan dengan ciri kebahasaan teks laporan, antara lain menggunakan kata sandang, menggunakan konjungsi, penggunaan kalimat aktif, kata tugas, kosakata teknis bidang ilmu dan penulisan unsur serapan.

Pastikan juga sudah memakai bahasa ilmiah. Hal ini karena laporan percobaan termasuk dalam karya ilmiah, sehingga sudah sewajarnya jika harus memakai bahasa ilmiah dalam penulisannya. detikers bisa menggunakan bantuan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai bantuannya. Struktur kalimat juga perlu diperiksa agar pembaca dapat mudah memahami dan menerima informasi yang disampaikan.

3. Hindari Pengulangan Kata

Hindari menggunakan kata yang tidak diperlukan atau berlebihan. Ini bisa menjadi alasan guru meminta penulis untuk merevisi atau memperbaiki teks laporan percobaan. Selain membosankan, tentu pengulangan kata dapat membuat penerimaan informasi yang sederhana menjadi sulit untuk dimaknai pembaca.

Kemudian detikers bisa meneliti kembali teks laporan dari awal hingga akhir. Jika perlu, baca ulang teks laporan di dalam hati sehingga tampak pengulangan atau penggunaan kata yang berlebihan dalam laporan tersebut. Kata-kata itu bisa dikurangi pemakaiannya dengan cara menggantinya dengan sinonim atau persamaan katanya.

Selain itu, detikers juga bisa menggunakan alat khusus atau aplikasi seperti menggunakan Microsoft Words untuk melihat dan mencari kata yang terlalu banyak digunakan dan diulang-ulang.

4. Periksa Kesesuaian Tabel dan Gambar

Tabel dan gambar juga harus sesuai dengan tema atau judul yang diangkat dalam penelitian. Pertama periksa gambarnya dahulu. Dalam menuliskan laporan, terkadang harus memakai gambar atau tidak tergantung kebutuhan. Jika memakai gambar, pastikan gambarnya sudah sesuai dengan penelitian. Selain itu usahakan memakai gambar sendiri agar lebih asli.

Kedua, periksa dan teliti kembali isi tabelnya. Jika merupakan tabel perhitungan, perhatikan apakah perhitungan di dalam tabelnya sudah benar, karena biasanya kesalahan perhitungan dalam tabel menjadi salah satu alasan mengapa guru meminta revisi pada laporannya.

5. Periksa Referensi yang Digunakan

Biasanya, dalam membuat laporan percobaan, guru akan menentukan jenis referensi yang bisa digunakan serta maksimal tahun atau waktu penerbitan dari referensi yang dipakai. Misalnya, guru sudah menentukan maksimal memakai referensi tahun 2010. Maka kamu tidak boleh menggunakan referensi lain di bawah tahun 2010, seperti 2009, 2008 dan seterusnya.

Jadi, sebaiknya periksa kembali apakah tahun referensinya sudah sesuai ketentuan dari guru. Kemudian periksa juga, apakah referensinya sudah sesuai dengan tema atau judul. Misalnya kamu melakukan percobaan tentang golongan darah, maka sudah seharusnya mengambil referensi tentang golongan darah.

6. Periksa Kesesuaian Format

Teks laporan percobaan harus menggunakan format yang sesuai dengan standar. Lihat ulang dan cocokkan apakah sudah sesuai dengan format penulisan yang harus diikuti.

Format penulisan biasanya berbeda-beda, tergantung peraturan dalam sekolah atau guru yang mengajarkan. Jadi, pastikan bertanya pada guru terlebih dulu bagaimana format penulisannya sebelum mulai membuat laporan. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahan dalam format penulisan ini.

7. Pastikan Teks Laporan Mudah Dipahami Pembaca

Setelah selesai menuliskan laporan percobaan, detikers bisa memeriksa dan memastikan pembaca akan mudah memahami isi teks laporan percobaan yang akan disampaikan. Tempatkan diri sebagai pembaca dan meneliti kembali penulisan teks laporan tersebut. Sehingga, tidak ada revisi lagi setelahnya.

Ciri-ciri Teks Laporan Percobaan

Selain cara-cara tersebut, detikers juga bisa menyesuaikan teks laporan berdasarkan ciri-ciri teks laporan hasil percobaan berikut:

  1. Disusun berdasarkan hasil percobaan, pengamatan, atau penelitian disertai pemecahannya.
  2. Pembahasan masalah teks laporan hasil percobaan dikemukakan secara obyektif sesuai dengan realita atau fakta dan kebenarannya dapat diuji.
  3. Disusun berdasarkan struktur isi teks secara runtut dan sistematis.
  4. Menggunakan bahasa ilmiah baku, jelas, komunikatif, dan logis.
  5. Ditulis dengan data lengkap sebagai pendukung laporan.
  6. Dibuat menarik dan interaktif.
  7. Menuntaskan masalah-masalah yang dimunculkan secara terperinci dan lengkap.

Nah, itulah cara merevisi teks laporan percobaan yang bisa dilakukan apabila ada arahan untuk memperbaiki teks sebelumnya. Semoga bermanfaat ya, detikers!




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads