Warga Terdampak Bencana Kekeringan di Puncak Papua Bertambah Jadi 8.012 Orang

Warga Terdampak Bencana Kekeringan di Puncak Papua Bertambah Jadi 8.012 Orang

Raymond Latumahina - detikSulsel
Selasa, 08 Agu 2023 14:10 WIB
Warga terdampak bencana kekeringan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah bertambah menjadi 8.012 orang.
Foto: Warga terdampak bencana kekeringan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah bertambah menjadi 8.012 orang. (dok.istimewa)
Puncak -

Warga terdampak bencana kekeringan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah bertambah menjadi 8.012 orang. Jumlah tersebut berasal dari tiga distrik terdampak yaitu Lambewi, Agandugume, dan Oneri.

"Jadi total update yang terakhir 8.012 penduduk yang terdampak," kata Wakil Ketua Tim Penanganan Bencana Kekeringan Kabupaten Puncak Zainuddin Rachman kepada detikcom, Selasa (8/8/2023).

Dia menyebut 8.012 itu hasil keseluruhan dari total penduduk di tiga distrik terdampak yang berjumlah 14.300 orang. Menurutnya, mereka saat ini masih bertahan di distrik masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi mereka menanti di sana supaya mereka punya kebutuhan bisa terpenuhi. Karena kalau tidak seperti itu akan susah," ungkapnya.

Sementara itu terkait korban yang meninggal, Zainuddin menuturkan tak ada penambahan. Termasuk juga masalah kesehatan akibat bencana kekeringan ini.

ADVERTISEMENT

"Korban tetap yang meninggal, kemudian untuk masalah kesehatan tadi kami rapat juga sudah teratasi," imbuhnya.

Saat ini pemerintah masih terus berusaha menyalurkan bantuan ke distrik terdampak. Namun proses penyaluran terkendala lantaran minimnya transportasi yang mengangkut bahan bantuan.

"Jadi memang untuk ke sana kita terkendala dengan armada dengan lisensi pilot. Sementara cuma satu pilot yang terbang," terangnya.

Zainuddin mengungkapkan pesawat yang terbang langsung ke Distrik Agandugume hanya mampu menampung 800 Kg bahan bantuan. Hal ini karena lokasi distrik berada di daerah ketinggian.

"Kapasitasnya cuma 800 Kg sedangkan kalau kita ke Distrik Sinak dengan pesawat yang sama atau ke Ilaga itu bisa 1,3 ton karena ketinggian," tuturnya.

Kendati demikian total bantuan yang telah disalurkan ke distrik terdampak mencapai 58 ton. Bahkan Zainuddin mengatakan masih ada 50 ton bantuan yang berada di Distrik Sinak.

"Sampai sekarang totalnya ke dua distrik itu ada sekitar 58 ton. Kalau di Sinak itu 50 ton kemudian 50,9 ton ke Agandugume itu 7,18 ton," ucapnya.

Akibat masalah bencana kekeringan ini Pemerintah Kabupaten Puncak memperpanjang status tanggap darurat. Pasalnya hingga kini di distrik terdampak tersebut belum turun hujan sejak bulan Mei.

"Tanggap darurat ini ya kita belum tahu ini masalah kalau kita melihat kesiapan masyarakat untuk hasil panen kan butuh waktu," pungkasnya.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya...

Diberitakan sebelumnya, Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan bencana kekeringan mengakibatkan 6 warganya meninggal dunia. Dia merincikan 5 orang meninggal merupakan orang dewasa dan satu lainnya seorang bayi.

"Bencana kekeringan telah menimbulkan korban jiwa sebanyak 6 orang dan kelaparan bagi masyarakat di daerah terdampak," kata Willem dalam keterangannya, Jumat (27/7).

Dia menjelaskan cuaca di tiga distrik tersebut sangat dingin. Warga termasuk anak-anak bahkan rentan terkena penyakit.

"Selama dilanda cuaca ekstrim, tidak ada hujan, tanaman rusak dan busuk, bahkan wabah diare akan menyerang anak serta balita," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Kemendiktisaintek Bakal Bangun 4 Sekolah Garuda Baru Tahun Depan"
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/asm)

Hide Ads