Sebanyak 517 warga mengungsi akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,3 yang mengguncang wilayah Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng). Para pengungsi ada bayi hingga lansia yang tersebar di 2 desa di Kecamatan Nokilalaki.
"Pengungsi ada di Desa Kamarora A dan Kamarora B," kata Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus dalam keterangannya, Senin (7/8/2023).
Akris Fattah mengatakan warga mengungsi secara mandiri dengan mendirikan tenda-tenda di depan rumah dan lapangan terbuka. Khusus di Desa Kamarora A ada 210 jiwa yang mengungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"210 jiwa dari 38 kepala keluarga (KK) mengungsi di Desa Kamarora. Di antaranya ada bayi 13 jiwa, balita 20 jiwa dan lansia 11 jiwa, termasuk ada disabilitas 2 jiwa," sebutnya.
Sedangkan di Desa Kamarora B ada 317 jiwa dari 101 KK yang mengungsi. Termasuk di antaranya bayi 9 jiwa, balita 27 jiwa dan lansia 16 jiwa.
"Di Desa Kamarora B ada 317 jiwa mengungsi," jelasnya.
Akris Fattah menambahkan saat ini para pengungsi membutuhkan bantuan logistik dan perlengkapan tidur. Pihaknya juga telah mengimbau warga agar selalu waspada gempa susulan.
"Yang dibutuhkan tenda terpal, makanan siap saji, selimut dan kelambu," bebernya.
Sementara itu, dia mengaku tim BPBD masih melakukan pendataan di lokasi terkait data rumah rusak. Pihaknya melakukan pendataan bersama aparat desa setempat.
"Untuk rumah rusak berat dan ringan masih dalam pendataan bersama aparat desa," pungkasnya.
BPBD Sulteng sebelumnya lebih dulu melaporkan sebanyak 14 rumah rusak ringan hingga berat akibat gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,3 yang mengguncang wilayah Sigi. 14 rumah tersebut tersebar di 2 kecamatan.
"Terjadi gempa bumi berkekuatan 5,3 SR. 10 unit rumah mengalami retak. 3 unit rumah warga tidak dapat dihuni (rusak berat)," kata Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus dalam keterangannya, Minggu (6/8/2023).
Akris Fattah mengatakan 10 rumah rusak ringan dan 3 lainnya rusak berat berdampak di Desa Lembatongoa, Kecamatan Pololo, Sigi. Dia menyebut tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Sementara itu, kerusakan akibat gempa juga terasa di 2 Desa di Kecamatan Nokilalali yaitu Desa Kamarora dan Sopu. Hanya saja BPBD belum merinci detail jumlah rumah rusak lantaran masih melakukan pendataan di lokasi.
"Desa Kamarora 1 unit rumah rusak sedang dan satu unit fasilitas pendidikan SD. Desa Sopu beberapa rumah rusak ringan, retak pada dinding bangunan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Gempa M 5,3 mengguncang Sigi, Sulteng pada pukul 09.44 Wita, Minggu (6/8). Getaran gempa dirasakan hingga ke Palu, Poso, dan Parigi.
"Dirasakan: III Palu, III Poso, III-IV Parigi," tulis BMKG dalam keterangannya, Minggu (6/8).
Selanjutnya gempa susulan kembali mengguncang Sigi pada pukul 18.16 Wita. Gempa tersebut berkekuatan magnitudo 4,7.
(sar/asm)