Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah (Sulteng) melaporkan sebanyak 14 rumah rusak ringan hingga berat akibat gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,3 yang mengguncang wilayah Sigi. 14 rumah tersebut tersebar di 2 kecamatan.
"Terjadi gempa bumi berkekuatan 5,3 SR. 10 unit rumah mengalami retak. 3 unit rumah warga tidak dapat dihuni (rusak berat)," kata Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus dalam keterangannya, Minggu (6/8/2023).
Akris Fattah mengatakan 10 rumah rusak ringan dan 3 lainnya rusak berat berdampak di Desa Lembatongoa, Kecamatan Pololo, Sigi. Dia menyebut tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban jiwa nihil. Pengungsi nihil," terangnya.
Sementara itu, kerusakan akibat gempa juga terasa di 2 Desa di Kecamatan Nokilalali yaitu Desa Kamarora dan Sopu. Hanya saja BPBD belum merinci detail jumlah rumah rusak lantaran masih melakukan pendataan di lokasi.
"Desa Kamarora 1 unit rumah rusak sedang dan satu unit fasilitas pendidikan SD. Desa Sopu beberapa rumah rusak ringan, retak pada dinding bangunan," jelasnya.
Saat ini pihak BPBD masih melakukan pendataan di lokasi untuk mengupdate dampak yang ditimbulkan dari gempa M 5,3.
Untuk diketahui, hari ini wilayah Sigi diguncang gempa. Gempa pertama berkekuatan M 5,3 pada pukul 09.44 Wita. Getaran gempa dirasakan hingga ke Palu, Poso, dan Parigi.
"Dirasakan: III Palu, III Poso, III-IV Parigi," tulis BMKG dalam keterangannya, Minggu (6/8).
Selanjutnya gempa susulan kembali mengguncang Sigi pada pukul 18.16 Wita. Gempa tersebut berkekuatan magnitudo 4,7.
(sar/ata)