Alasan Relawan Tolak Permintaan Maaf Rocky Gerung Usai Diduga Hina Jokowi

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Senin, 07 Agu 2023 07:45 WIB
Foto: Ketua Barikade 98 Benny Rhamdani. (Ahmad Nurfajri/detikSulsel)
Makassar -

Relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tergabung dalam Barikade 98 menolak permintaan maaf pengamat politik Rocky Gerung usai diduga menghina Jokowi. Ketua Barikade 98 Benny Ramdhany menegaskan tetap melanjutkan laporannya terhadap Rocky di polisi.

Benny mengatakan Rocky tidak menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya yang salah. Melainkan kata Benny, ia meminta maaf hanya karena menimbulkan kegaduhan.

"Karena dia tidak menyampaikan permohonan maaf menyentuh akar persoalan. Dia hanya menyampaikan permohonan maaf atas tindakannya yang menimbulkan keonaran dan kegaduhan," ujar Benny kepada wartawan di Hotel Four Point Makassar, Sabtu (5/8/2023)


Menurutnya, pernyataan Rocky itu telah memicu aksi demonstrasi di sejumlah wilayah di Indonesia dan menimbulkan sentimen publik. Maka dari itu, pihaknya tidak menganggap adanya permintaan maaf dari Rocky.

"Harusnya yang dituntut oleh rakyat Indonesia karena pernyataan Rocky itu telah melahirkan sentimen publik yang sangat meluas, kegaduhan di setiap wilayah, demonstrasi di setiap daerah," katanya.

"Lanjut, tetap lanjut. Saya katakan hanya seorang pecundang yang tidak mau minta maaf atas kesalahannya," sambung Benny.

Benny Desak Rocky Cabut Ucapannya

Benny mendesak Rocky agar mencabut ucapannya yang dianggap menghina Presiden Jokowi. Dia juga meminta Rocky menyampaikan permintaan maaf yang tulus atas kegaduhan yang ditimbulkannya di sejumlah wilayah di Indonesia.

"Pertama, Rocky harus mencabut dan menyatakan bersalah atas penghinaan dengan kalimat-kalimat yang tidak pantas diucapkan kepada Presiden. Kedua, dia meminta maaf kepada rakyat Indonesia yang karena tindakannya telah melahirkan kegaduhan dan keonaran, muncul demo-demo di setiap wilayah negara," tuturnya.

Menurutnya, sejumlah relawan yang melakukan aksi ini dilakukan bukan karena persoalan Presiden Jokowi. Melainkan, demik menjaga ketentraman dan kerukunan bermasyarakat.

"Karena begini ya, yang dilakukan oleh teman-teman relawan atas pernyataan Rocky, kami tidak pada posisi hanya membela seorang Presiden Jokowi, loh. Kita akan menghadapi Pemilu 2024, kita ingin damai, kita tidak ingin ada kegaduhan," katanya.

Benny mengatakan sikapnya akan sama meskipun Jokowi digantikan oleh orang lain sebagai presiden. Sebab, baginya, hal ini adalah prinsip demokrasi yang ideal.

"Kalau nanti, kita berandai-andai ya, kalau Anies Baswedan terpilih sebagai presiden, kami pendukung Jokowi tidak akan rela Anies nanti dikatakan bajingan tolol, bajingan pengecut. Kalau Prabowo terpilih sebagai presiden kami tidak akan rela, begitupun juga dengan Ganjar Pranowo," katanya.

"Jadi ini tidak sekadar urusan seorang Presiden Jokowi yang dihinakan, yang saat ini berkuasa, tapi Presiden siapa (pun itu). Jadi ini sesungguhnya pendidikan demokrasi yang sehat, tanpa manipulasi demokrasi," ungkapnya.

Menurutnya, ia tidak sedang membela pada satu pihak. Namun, ini terkait kepentingan demokrasi yang bersih dari ungkapan tak senonoh kepada siapapun.

"Karena kami sedang tidak memperjuangkan kepentingan diri kami atau presiden. Tapi kepentingan demokrasi yang sehat tanpa caci maki, tanpa hujatan kepada siapa pun," pungkasnya.

Baca permintaan maaf Rocky di halaman berikutnya...




(asm/hsr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork