.webp)
Badan pesawat Smart Cakrawala Aviation (Smart Air) yang tergelincir di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan belum dievakuasi. Polisi dan otoritas terkait tengah menyelidiki penyebab kecelakaan itu.
"Saat ini pesawat tersebut masih berada di pinggir bandara," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo kepada wartawan, Jumat (4/8/2023).
Benny memastikan insiden tergelincirnya pesawat Smart Air tidak mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Kenyam. Saat ini, Polres Nduga dan Satgas Damai Cartenz serta otoritas terkait tengah menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian tergelincirnya pesawat Smart Aviation tidak mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Kenyam," terangnya.
Benny menjelaskan pesawat tersebut rencananya akan menjemput penumpang di Bandara Kenyam. Namun tiba-tiba keluar jalur saat mendarat.
"Terbang kosongan dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Bandara Kenyam Kabupaten Nduga. Ketika landing, tiba-tiba pesawat tergelincir keluar dari jalur bandara," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Smart Air dengan nomor registrasi penerbangan PK-SNB tergelincir di Bandara Kenyam, Nduga. Akibatnya, pilot dan kopilot dilarikan ke rumah sakit.
"Untuk korban meninggal dunia nihil," kata Kapolres Nduga Kompol Vinsensius Jimmy Parapaga dalam keterangannya, Jumat (4/8).
Insiden itu terjadi saat pesawat hendak mendarat di Bandara Kenyam sekitar pukul 09.50 WIT, pagi tadi. Personel Brimob yang sedang melakukan pengamanan di bandara melaporkan pesawat masuk ke wilayah Kenyam pada pukul 09.30 WIT hingga tergelincir.
"Mendadak pesawat tergelincir ke arah samping landasan Bandara Kenyam, Nduga," katanya.
Pesawat tersebut dipiloti oleh Kapten Herlans Rumpoko dan kopilot Aris Kurniawan. Keduanya dilarikan ke rumah sakit akibat kecelakaan tersebut.
"Sementara sedang dievakuasi ke Rumah Sakit Kenyam," ujarnya.
(hsr/ata)
