Sejumlah fraksi di DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah mengantongi nama-nama calon penjabat (Pj) Gubernur pengganti Andi Sudirman Sulaiman yang masa jabatannya akan berakhir September mendatang. Pakar politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Sukri pun mendorong DPRD Sulsel agar merekomendasikan figur yang betul-betul memahami karakter Sulsel.
"Yang harus dipastikan adalah yang mengenal, dalam tanda petik, Sulawesi Selatan. Ketika beberapa fraksi di DPRD mewacanakan begitu, tentu itu dicoba untuk menilik kriteria-kriteria," kata Sukri yang juga Dekan FISIP Unhas, kepada detikSulsel, Rabu (2/8/2023).
Sukri menjelaskan setidaknya ada dua faktor yang perlu dipertimbangkan DPRD ketika hendak mengusulkan calon Pj Gubernur Sulsel ke Kemendagri. Menurutnya hal ini penting agar pengisian jabatan bisa mengakomodir kepentingan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang pertama, saya kira kita mesti melihat konteks dan kondisi yang dibutuhkan, karena ini adalah Pj. Kedua, dia akan bertugas untuk menjembatani keberlangsungan pemerintahan dari masa transisi menuju ke definitif," imbuhnya.
Menurutnya, figur Pj Gubernur Sulsel yang memahami karakter Sulsel bukan hanya dalam konteks pemerintahan saja. Calon tersebut juga mesti diterima oleh segenap masyarakat Sulsel yang akan dipimpinnya.
"Karena dia Pj, dalam tanda petik dia orang baru yang akan masuk ke dalam pemerintahan. Sehingga dia harus dipastikan diterima oleh semua pihak. Karena ia tidak hanya mengurusi pemerintahan tapi juga mengurusi rakyat," terangnya.
"Apalagi ini kan akan mengawal Pemilu-Pilkada, Sulawesi Selatan adalah salah satu daerah yang masuk di wilayah merah. Sehingga kepala daerah sebagai pembina politik daerah diharapkan mampu untuk memainkan peran di situasi ini," ujarnya.
Lebih lanjut Sukri menilai nama-nama yang sudah mencuat di bursa Pj Gubernur Sulsel ini dinilai punya karakter masing-masing. Mereka disebut sudah punya gambaran seperti apa Sulsel.
Sejauh ini, sudah ada 5 nama yang mencuat di sejumlah fraksi dalam bursa calon Pj Gubernur Sulsel. Ada Aswanto yang saat ini menjabat Staf Ahli Bidang Hukum Kemenkominfo. Kemudian ada Laksamana Muda TNI Abdul Rivai Ras sebagai Staf Ahli Bidang Kedaulatan Wilayah dan Kemaritiman Kemenko Polhukam.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Selain itu ada Bahtiar yang menjabat Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri. Selanjutnya Jufri Rahman sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kemenpan RB. Lalu ada Komjen Nana Sudjana sebagai Inspektur Utama Setjen DPR RI.
"Pak Nana Sudjana kan dari Polri. Ciri khasnya biasanya ketegasan, mengenal tanpa kompromi, dan seterusnya. Hal-hal ini menjadi salah satu catatan yang penting. Karena pernah bertugas di sini jadi mengenal situasi di Sulsel," terangnya.
"Kemudian beberapa staf ahli dari Sulsel itu kan dianggap mengetahui Sulsel dan berpengalaman, serta berada di posisi-posisi yang baik di dalam konteks sosial. Jadi mereka juga dianggap pantas. Sehingga untuk merangking dari satu sampai sekian, kita akan kesulitan karena tidak berbasis empiris," imbuhnya.
Untuk diketahui, sejumlah fraksi di DPRD Sulsel sedang menjajaki beberapa nama tokoh Sulsel. Nama-nama itu nantinya akan diajukan ke pimpinan DPRD Sulsel lalu kemudian dipilih sebanyak tiga orang.
Misalnya, Fraksi NasDem dan Gerindra menjajaki 3 nama, yakni Jufri Rahman, Aswanto, dan Bahtiar. Kemudian Fraksi Demokrat dua nama, yakni Abdul Rivai Ras dan Bahtiar. Lalu Fraksi Gerindra tiga nama, yakni Nana Sudjana, Abdul Rivai Ras, dan Bahtiar.
Sementara Fraksi PKS dan Golkar sama-sama menggodok 4 nama. Mereka adalah Abdul Rivai Ras, Jufri Rahman, Bahtiar, dan Aswanto.