50 Hektare Sawah di Pinrang Terendam gegara Tanggul Pengairan Jebol

50 Hektare Sawah di Pinrang Terendam gegara Tanggul Pengairan Jebol

Muhclis Abduh - detikSulsel
Senin, 31 Jul 2023 22:40 WIB
Tanggul pengairan di Pinrang jebol.
Foto: Tanggul pengairan di Pinrang jebol. (Muhclis Abduh/detikSulsel)
Pinrang -

Tanggul pengairan di Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) jebol mengakibatkan 50 hektare sawah terendam. Tanah labil dengan lubang yang terbentuk membuat tanggul jebol.

"Tadi subuh ini kayaknya terjadi," kata warga bernama Asiz ditemui detikSulsel di lokasi kejadian, Senin (31/7/2023).

Asiz mengatakan debit air sejatinya sudah menurun drastis dari sebelumnya. Bahkan dia memprediksi turun sampai 2 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat siang saya perhatikan ada mau sekitar 2 meter itu debit air turun dari dampak tanggul jebol itu," kata dia.

Dia pun berharap tanggul tersebut bisa segera dilakukan penindakan. Agar sawah yang terendam tidak semakin banyak.

ADVERTISEMENT

"Sebelumnya pernah jebol, ini lain lagi lokasinya. Ya, kami harap ada keseriusan pemerintah menangani ini agar tidak jebol terus," harapnya.

Sementara itu, Kasi Pelaksanaan UPT PSDA Wilayah Sungai Saddang, Syafruddin menjelaskan, lokasi tanggul jebol tersebut berada di Kelurahan Maccirinna, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang pada Senin (31/7) sekitar pukul 4.20 Wita. Penyebab tanggul jebol diprediksi karena tanah labil dan adanya lubang yang terbentuk di bawah tanggul.

"Ada lubang itu terbentuk di bawah tanggul dan tanah labil," paparnya.

Adapun dampak dari tanggul jebol sepanjang 10 meter tersebut membuat puluhan hektare sawah warga terendam air. Namun dia memprediksi dampaknya tidak terlalu besar.

"Kalau dampak air meluap sampai kurang lebih 50 hektare.Tapi kalau surut nanti pagi saya kira sudah tidak parah dampaknya,"bebernya.

Dia menegaskan untuk tindakan pencegahan akan dilakukan penimbunan di lokasi titik jebol. Pihaknya sudah mendapatkan laporan pihak PSDA Sulsel akan turun untuk memberikan timbunan pada Selasa (1/8) besok.

"Kami sudah laporkan ke pihak balai. Besok barangkali besok turun dan minimal ada tanah timbunan masuk dan akan dipadatkan alat berat,"pungkasnya.




(afs/afs)

Hide Ads