Nahkoda Ungkap Penumpang Memaksa Naik Perahu Rakit Tenggelam di Buton Tengah

Sulawesi Tenggara

Nahkoda Ungkap Penumpang Memaksa Naik Perahu Rakit Tenggelam di Buton Tengah

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Jumat, 28 Jul 2023 22:56 WIB
Polisi menetapkan nakhoda sebagai tersangka kasus perahu tenggelam di Buton Tengah.
Foto: Polisi menetapkan nakhoda sebagai tersangka kasus perahu tenggelam di Buton Tengah. (Nadhir Attamimi/detikSulsel)
Buton Tengah -

Nahkoda perahu rakit berinisial S (50) di Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra) buka suara usai ditetapkan tersangka atas tewasnya 15 orang penumpang. S mengaku penumpang memaksa naik ke perahu rakitnya hingga kelebihan muatan.

"Iya (memaksa naik), saya bilang sudah-sudah (berhenti naik lagi)," kata S kepada wartawan di Mako Polairud Polda Sultra, Jumat (28/7/2023).

S mengaku tidak mengetahui pasti jumlah penumpang yang naik ke perahu rakitnya. Sebab, para penumpang memaksa naik ke perahu agar diantar ke Desa Lakorua, Kecamatan Mawasangka Tengah untuk nonton konser.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak tahu berapa orang yang naik (ke perahu rakit)," ujarnya.

S juga mengaku sempat mencegat beberapa orang agar tidak naik ke perahu rakitnya. Namun ada yang berdalih hanya sendiri dan menerobos naik.

ADVERTISEMENT

"(Ada yang bilang) eh, sendiri saja saya naik," bebernya.

Selanjutnya, S terpaksa menjalankan perahu rakitnya ke tujuan di Desa Lakorua. Saat itu, perjalanan mereka tidak menemui kendala.

"Dari Desa Lagili saya antar selamat semua," bebernya.

Namun saat perjalanan pulang dari Desa Lakorua ke Desa Lagili terjadi kecelakaan. Kejadian bermula saat dirinya menghindari tali bagang di tengah laut.

"Iya sekitar 30 menit (menyeberang). Waktu saya mau menyeberang itu ada tali bagang di tengah laut saya menghindar sebelah kiri," ujar dia.

"Habis itu saya jalan, saya kasi mati mesin di situ, sudah lewat tali saya kasih jalan lagi tinggal 20 meter lagi jembatan Lagili kondisi kapal sudah miring sebelah kiri," ujarnya.

Ia menuturkan saat perahu rakit miring dan kecelakaan pun terjadi. S lalu memerintahkan ke semua penumpang agar memegang perahu rakit agar tetap selamat.

"Setelah itu tenggelam saya kasih tahu anak-anak pegang di bodi (perahu rakit), jangan sampai lepas," ujarnya.

Namun situasi saat itu sudah tidak terkendali. Para penumpang yang jatuh ke laut saling tarik menarik hingga ada penumpang tenggelam dan meninggal.

"Karena banyak sekali orang, sudah baku tarik-tarik orang yang sudah panik," bebernya.

Sebelumnya diberitakan, polisi memperbarui data korban perahu rakit yang tenggelam di Buteng, Sultra menjadi 69 penumpang. S ditetapkan tersangka dalam kasus tersebut.

"Awalnya 48 saat kita datang di TKP, ternyata setelah kami turunkan tim penyelidik dan penyidik ini jumlah total seluruhnya 69 orang," kata Dirpolairud Kombes Faisal Florentinus Natipul saat jumpa pers di Mako Polairud Polda Sultra, Jumat (28/7).




(hsr/hsr)

Hide Ads