- Niat Puasa Asyura Niat Puasa Asyura Malam Niat Puasa Asyura Pagi
- Keutamaan Puasa Asyura 1. Mendapat Pahala 1000 Malaikat 2. Dihapuskan Dosa Setahun yang Lalu
- Tata Cara Puasa Asyura 1. Membaca Niat 2. Makan Sahur 3. Menahan Diri 4. Menjaga Diri 5. Menyegerakan Berbuka
- Dalil Anjuran Puasa Asyura 10 Muharram 1. Dalil Anjuran Puasa 10 Muharram dalam Hadits Riwayat Bukhari 2. Dalil Anjuran Puasa 10 Muharram dalam Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim 3. Dalil Puasa 10 Muharram dalam Hadits Riwayat Muslim
Puasa Asyura 10 Muharram adalah puasa sunnah yang paling utama dikerjakan di bulan Muharram. Di tahun 2023 ini, puasa Asyura dapat dikerjakan pada Jumat, 28 Juli 2023.
Dalam berbagai hadits, disebutkan bahwa puasa di bulan Muharram, termasuk puasa Asyura memiliki keutamaan yang luar biasa. Salah satunya sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA berikut ini:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " أفضل الصيام بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ ".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadan adalah puasa di bulan Muharram, dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam." (HR Muslim)
Niat Puasa Asyura
Ketika hendak berpuasa, ulama menganjurkan seseorang untuk melafalkan niatnya. Niat puasa Asyura dapat dibaca sejak malam hari, namun ada juga niat puasa Asyura yang bisa dibaca siang hari.
Niat Puasa Asyura Malam
Adapun lafal niat puasa Asyura 10 Muharram malam hari adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."
Niat Puasa Asyura Pagi
Sementara itu, bagi yang lupa berniat atau mendadak di pagi hari ingin mengamalkan puasa Asyura diperbolehkan berniat sejak ia berkehendak puasa sunah. Niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Adapun bacaan niat puasa Asyura siang hari, yaitu:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء أو عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatit Tasû'â awil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu'a atau Asyura hari ini karena Allah SWT."
Keutamaan Puasa Asyura
Sebagai hari istimewa, ada banyak keutamaan yang dapat diraih umat muslim jika melaksanakan puasa Asyura, atas izin Allah SWT. Berikut sejumlah keutamaan puasa Asyura:
1. Mendapat Pahala 1000 Malaikat
Salah satu keutamaan dari puasa Asyura adalah Allah akan memberikan pahala 1000 malaikat. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits berikut ini:
"Barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka Allah SWT memberinya pahala 10.000 malaikat. Dan, barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka ia diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah dan 10.000 pahala orang mati syahid. Barangsiapa mengusap kepala anak anak yatim di hari tersebut, maka Allah SWT menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Barangsiapa memberi makan kepada orang mukmin yang berbuka puasa di hari Asyura, maka seolah olah ia memberi makan seluruh umat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka." (HR. Muslim)
2. Dihapuskan Dosa Setahun yang Lalu
Dilansir dari NU Online, di antara keutamaan puasa Asyura lainnya adalah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits:
Dari sahabat Abu Qatadah, bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda, "Puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar Ia mengampuni dosa setahun yang lalu" (HR at-Tirmidzi).
Disebutkan dalam riwayat yang lain pula, bahwa Nabi Muhammad ﷺ ditanya tentang puasa Asyura, maka beliau menjawab, "(Puasa tersebut) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim).
Namun perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan penghapusan dosa di sini adalah dosa-dosa kecil, bukan dosa-dosa besar. Tetapi, apabila tidak memiliki dosa kecil, maka diharapkan adanya keringanan dari dosa-dosa besar. Jika tidak, maka diangkat derajatnya.
Tata Cara Puasa Asyura
Tata cara puasa Asyura sama saja dengan pelaksanaan puasa pada umumnya. Nah, berikut ini tata cara puasa Asyura 10 Muharram:
1. Membaca Niat
Membaca niat merupakan hal yang dianjurkan. Umat muslim yang hendak berpuasa Asyura dapat membaca niat sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
2. Makan Sahur
Adapun waktu makan sahur yang lebih utama yaitu makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.
3. Menahan Diri
Umat muslim yang sedang mengerjakan puasa Asyura hendaknya menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan semisalnya.
4. Menjaga Diri
Selain menahan diri, umat muslim juga harus mampu menjaga dirinya dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Rasulullah saw bersabda:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)
Artinya, "Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan." (HR an-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-'Iraqi, al-Mughni 'an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186).
5. Menyegerakan Berbuka
Saat menjalankan ibadah puasa, hendaknya seorang muslim menyegerakan berbuka ketika tiba waktu maghrib dan tidak menunda-nundanya.
Dalil Anjuran Puasa Asyura 10 Muharram
Anjuran berpuasa di tanggal 10 Muharramini disebutkan dalam berbagai riwayat, di antaranya:
1. Dalil Anjuran Puasa 10 Muharram dalam Hadits Riwayat Bukhari
قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِينَةَ فَرَأَى اليَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: «مَا هَذَا؟»، قَالُوا: هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ، فَصَامَهُ مُوسَى، قَالَ: «فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ»، فَصَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Artinya: Nabi Muhammad SAW datang ke kota Madinah. Beliau kemudian melihat orang Yahudi puasa pada hari Asyura'. Lalu Rasul bertanya 'Ada kegiatan apa ini?' Para sahabat menjawab 'Hari ini adalah hari baik yaitu hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka kemudian Nabi Musa melakukan puasa atas tersebut.' Rasul lalu mengatakan 'Saya lebih berhak dengan Musa daripada kalian'. Nabi kemudian berpuasa untuk Asyura' tersebut dan menyuruh pada sahabat menjalankannya. (HR Bukhari: 2004)
2. Dalil Anjuran Puasa 10 Muharram dalam Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ قُرَيْشًا كَانَتْ تَصُوْمُ عَاشُورَاءَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ ثُمَّ أَمَرَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصِيَامِهِ حَتَى فُرِضَ رَمَضَانَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ شَاءَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ شَاءَ فَلْيُفْطِرْهُ."
"Dari Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa saat zaman jahiliyah dahulu orang-orang Quraisy melaksanakan puasa Asyura. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tetap memerintahkan umatnya untuk melaksanakan puasa tersebut. Sampai turun kewajiban puasa Ramadhan. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Bagi yang ingin, silakan puasa, bagi yang tidak puasa juga tidak mengapa." (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Dalil Puasa 10 Muharram dalam Hadits Riwayat Muslim
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُا : حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya: Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa pada hari 'Asyura`dan juga memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa; Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, itu adalah hari yang sangat diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nashrani." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada tahun depan insya Allah, kita akan berpuasa pada hari kesembilan (Muharram)." Tahun depan itu pun tak kunjung tiba, hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat (HR. Muslim).
Nah, demikianlah panduan lengkap puasa Asyura 10 Muharram, mulai dari niat, keutamaan, tata caranya, serta dalil anjurannya. Semoga bermanfaat ya!
Sumber:
1. Situs resmi Nahdlatul Ulama
(urw/urw)