Barbar Emak-emak Makassar Baku Hantam di Jalanan-Warga Kewalahan Melerai

Barbar Emak-emak Makassar Baku Hantam di Jalanan-Warga Kewalahan Melerai

Nur Afni Aripin - detikSulsel
Kamis, 27 Jul 2023 10:51 WIB
Tangkapan layar emak-emak baku jambak di Makassar. Dokumen Istimewa
Foto: Tangkapan layar emak-emak baku jambak di Makassar. Dokumen Istimewa
Makassar -

Dua kelompok emak-emak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) terlibat perkelahian di jalanan. Warga yang menyaksikan aksi baku hantam itu sempat kewalahan melerai kedua kelompok tersebut.

Peristiwa itu terjadi di Lorong 6, Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Rabu (26/7) dini hari. Perkelahian ini dipicu aksi saling sindir di media sosial (medsos).

Ketua RW setempat, Ali Abbas mengatakan total ada enam orang emak-emak yang terlibat saling jambak dalam insiden itu. Awalnya, dua orang emak-emak yang mengenakan baju kaos hitam saling menjambak rambut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pria mengenakan kaos biru kemudian mencoba melerai perkelahian kedua emak-emak itu. Pria itu meminta keduanya berhenti.

"Tidak mendengar ini, berhentiko," kata pria itu.

ADVERTISEMENT

Aksi saling jambak itu kemudian berhenti. Namun tak berselang lama saling jambak kembali terjadi ketika pria itu mencoba melerai emak-emak lainnya.

Sontak sejumlah warga di lokasi langsung mencoba menghentikan aksi tersebut. Sebab ada enam emak-emak yang terlibat aksi perkelahian secara serentak.

Perkelahian Dipicu Saling Sindir di Medsos

Aksi emak-emak itu dipicu saling sindir di media sosial. Ketua RW setempat, Ali Abbas mengatakan aksi tersebut kemudian berujung saling labrak hingga terjadi perkelahian.

"Jadi dia ada kebencian sedikit terhadap salah satu itu emak-emak. (Dia) memposting di Facebook," kata Ali Abbas kepada detikSulsel, Rabu (26/7).

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Ali menyebut total ada enam emak-emak yang terlibat saling jambak. Keenam emak-emak itu terbagi menjadi dua kelompok keluarga.

"Total itu ada sekitar 3 lawan 3. Yah pokoknya dia keluargalah," katanya.

Kendati begitu, Ali mengaku tidak mengetahui lebih jauh masalah ketersinggung yang terjadi di Facebook sehingga memicu emak-emak itu berkelahi. Sebab di saat bersamaan juga terjadi aksi pembusuran di wilayahnya.

"Wah itu kami tidak terlalu jauh. Tadi malam kami tiba-tiba ada persoalan pembusuran, jadi kami tidak terlalu jauh ini. Apa dia punya pernyataan di Facebook," ujarnya.

Ali menambahkan, kedua belah pihak telah didamaikan dan membuat surat pernyataan. Mereka sepakat tak melanjutkan perseteruan itu.

"Kami pemerintah setempat sebagai RT RW, didampingi Binmas itu bikin satu pertanyaan bukan di depan mereka. Tapi kami bikin pernyataan baru kita hantarkan baru dia tanda tangan," kata Ali Abbas.


Hide Ads