Hukum Puasa Tasua, Apakah Wajib? Ini Penjelasan serta Keutamannya

Hukum Puasa Tasua, Apakah Wajib? Ini Penjelasan serta Keutamannya

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Rabu, 26 Jul 2023 22:11 WIB
Ilustrasi buka puasa bersama
Ilustrasi puasa Tasua (Foto: Shutterstock)
Makassar -

Puasa Tasua adalah puasa yang dikerjakan di tanggal 9 Muharram dalam kalender Hijriah. Lantas apakah hukum dari puasa Tasua?

Puasa Tasua yang dikerjakan pada 9 Muharram jatuh pada tanggal 27 Juli 2023 besok. Puasa Tasua tentu memiliki banyak keutamaan apabila dikerjakan.

Nah, untuk mengetahui informasi lengkapnya, berikut hukum serta keutamaan mengerjakan puasa Tasua yang dilansir dari situs Nahdlatul Ulama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hukum Puasa Tasua

Hukum puasa Tasua adalah sunnah, dianjurkan untuk dikerjakan namun tidak berdosa apabila tidak dilakukan. Puasa Tasua disunnahkan sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Rasulullah sempat diprotes oleh umat Islam di Madinah.

"Ya Rasulallah, hari itu ('Asyura )diagungkan oleh Yahudi." Maksudnya, kenapa umat Islam mengerjakan seseatu persis seperti yang dilakukan oleh umat Yahudi? Beliau lalu bersabda: "Di tahun depan insya Allah kita akan berpuasa pada tanggal 9."

ADVERTISEMENT

Setelah itu, tidak hanya disunnahkan puasa pada tanggal 10 tapi juga tanggal 9 Muharram.

Keutamaan Puasa Tasua (9 Muharram)

Berikut keutamaan mengerjakan puasa Tasua atau puasa 9 Muharram:

1. Mendapatkan Keutamaan Berpuasa di Bulan yang Mulia

Puasa Tasua merupakan salah satu puasa yang dikerjakan di antara empat bulan yang mulia. Rasulullah SAW juga pernah mengutarakan agar berpuasa bulan-bulan mulia, seperti yang diwirayatkan al-Bahili.


عَنِ الْبَاهِلِيِّ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَنَا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ: فَمَا لِي أَرَى جِسْمَكَ نَاحِلًا؟ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا بِالنَّهَارِ، مَا أَكَلْتُهُ إِلَّا بِاللَّيْلِ. قَالَ: مَنْ أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَكَ؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَقْوَى. قَالَ: صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمِ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ. (رَوَاهُ دَاوُدَ وَابْنِ مَاجَهْ وَغَيْرِهِمَا)


Artinya: "Diriwayatkan dari al-Bahili: 'Aku mendatangi Rasulullah SAW, lalu berkata: 'Wahai Rasulullah, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama?' Rasulullah SAW bersabda: 'Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah?' Al-Bahili menjawab: 'Wahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam.' Rasulullah SAW bersabda: 'Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu?' Aku menjawab: 'Wahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus).' Rasulullah SAW bersabda: 'Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia'." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).

2. Sehari Setara 30 Hari Puasa

Puasa Tasua yang dikerjakan mengandung pahala puasa 30 hari. Rasulullah SAW menegaskan hal tersebut dalam haditsnya.


عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)


Artinya, "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: 'Rasulullah SAW bersabda: 'Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'." (HR at-Thabarani dalam al-Mu'jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah).

3. Puasa Tasua Pembeda dari Yahudi

Puasa Tasua dan 11 Muharram merupakan puasa yang mengiringi puasa Asyura. Dengan demikian, hal ini menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura.

Hal tersebut dijelaskan Rasulullah SAW dalam sebuah haditsnya berikut:


عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)


Artinya, "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): 'Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya'." (HR Ahmad)

Itulah sunnah puasa Tasua lengkap dengan keutamaannya. Semoga bermanfaat ya, detikers.




(alk/alk)

Hide Ads