Pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, disebutkan bahwa hukum berpuasa di bulan Muharram adalah sunnah. Bahkan puasa di bulan Muharram ini melebihi keutamaan puasa di bulan Sya'ban. Berikut teks lengkap hadistnya:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)
Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim).(1)
Lantas, kapan jadwal puasa Muharram 2023? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Jenis Puasa Muharram 2023
Puasa Muharram terdiri atas tiga jenis. Hal ini diterangkan dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi yang ditulis oleh Imam Almubarakfuri dan merupakan syarah atas kitab Sunan Tarmizi.
Pertama, puasa di hari kesepuluh beserta sehari sebelum dan sesudahnya, tanggal 9 dan 11 Muharram. Kedua, puasa Tasua pada 9 Muharram dan Asyura pada 10 Muharram. Ketiga, puasa Asyura tanggal 10 Muharram saja.
Selain tiga jenis puasa di atas, umat Islam juga dibolehkan mengerjakan puasa sunnah saat setiap bulan purnama, termasuk bulan Muharram. Puasa itu adalah puasa Ayyamul Bidh atau puasa hari-hari putih pada tanggal 13, 14, dan 15 pada kalender Hijriyah.(2)
Jadwal Puasa Muharram 2023
Berdasarkan penjelasan di atas, maka umat muslim dapat melaksanakan puasa sebanyak 6 hari sepanjang bulan Muharram. Lalu, kapan puasa Muharram dikerjakan berdasarkan kalender Masehi? Berikut penjabarannya.
Merujuk pada Surat Ketetapan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023 dan kalender yang disusun oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, Tahun Baru Islam berada pada 19 Juli 2023. Dengan demikian, jadwal puasa di bulan Muharram adalah sebagai berikut:
- Puasa Tasua (9 Muharram): Kamis, 27 Juli 2023
- Puasa Asyura (10 Muharram): Jumat, 28 Juli 2023
- Puasa 11 Muharram: Sabtu, 29 Juli 2023
- Puasa Ayyamul Bidh: Senin-Rabu, 31 Juli - 2 Agustus 2023
Keutamaan Puasa Muharram 2023
Imam Al-Qurtubi menyebut, bulan Muharram merupakan awal tahun baru. Sehingga untuk merayakannya perlu dengan amalan-amalan yang paling utama, termasuk berpuasa.
إِنَّمَا كَانَ صَوْمُ الْمُحَرَّمِ أَفْضَلَ الصِّيَامِ مِنْ أَجْلِ أَنَّهُ أَوَّلَ السَّنَةِ الْمُسْتَأْنَفَةِ، فَكَانَ اسْتِفْتَاحُهَا بِالصَّوْمِ الَّذِي هُوَ أَفْضَلُ الْأَعْمَالِ
Artinya: "Puasa Muharram menjadi puasa yang paling utama karena Muharram merupakan awal tahun baru, maka pembukaannya adalah dengan puasa yang merupakan amal paling utama." (Jalaluddin as-Suyuthi, ad-Dîbâj 'ala Muslim, [Arab Saudi, Dârubnu 'Affân, cetakan pertama: 1416 H/1996 M], juz III, h. 251)
Lebih lanjut, diriwayatkan oleh Imam Ahmad, puasa Tasua pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram disebut sebagai pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram. Sekaligus menjadi pembeda dengan umat Yahudi yang juga melaksanakan puasa Asyura.
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)
Artinya: "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): 'Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya'." (HR Ahmad).
Sementara, puasa yang paling dianjurkan adalah puasa Asyura pada 10 Muharram. Seperti yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, puasa di hari Asyura dapat menjadi pelebur dosa setahun yang lalu jika dikerjakan.
عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)
Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat'." (HR Muslim). (2)
Niat Puasa di Bulan Muharram
Niat adalah sesuatu yang wajib karena merupakan salah satu rukun puasa. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa segala sesuatu itu bergantung pada niat.
انما الأعمال بالنيات
Latin: Innamal a'maalu bi an-Niyaati
Artinya: "Segala sesuatu bergantung pada niat"(3)
Berikut ini niat puasa di bulan Muharram.
Niat Puasa Tasua 9 Muharram
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatit Tasû'â lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu'a esok hari karena Allah SWT."
Niat Puasa Asyura 10 Muharram
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."
Niat Puasa Tasua dan Asyura di Siang Hari
Bagi orang yang mendadak ingin mengamalkan sunnah puasa Tasua atau Asyura di pagi hari, maka diperbolehkan berniat sejak ia berkehendak puasa sunah. Karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib (menurut madzhab Syafi'i).
Niat puasa sunnah boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Berikut ini lafal bacaannya:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء أو عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatit Tasû'â awil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu'a atau Asyura hari ini karena Allah SWT." Wallahu a'lam.(4)
Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ."(5)
Tata Cara Puasa di Bulan Muharram
Adapun tata cara melaksanakan puasa di bulan Muharram sama saja dengan puasa sunnah pada umumnya. Berikut uraiannya:
- Membaca niat
- Disunnahkan makan sahur pada waktu sebelum subuh
- Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum dan lain sebagainya, mulai dari terbit fajar sampai tenggelam matahari.
- Menyegerakan berbuka begitu tiba waktu magrib. Adapun bacaan doa berbuka yang dapat dibaca adalah sebagai berikut.
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Arab Latin: Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin
Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."
Atau bisa juga dengan membaca doa berikut:
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ
Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah
Artinya: "Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki."
Nah, itulah tadi penjelasan mengenai jadwal puasa Muharram serta panduan pelaksanaannya. Jangan lupa diamalkan, ya, detikers!
Sumber:
(1) Situs Resmi NU 'Panduan Puasa Muharram: Tata Cara, Hukum, dan Keutamaannya'
(2) Situs Resmi NU 'Sunnah Puasa Muharram, Boleh Pilih Tiga Jenisya'
(3) Kitab Hadist 'Arba'in an-Nawawi'
(4) Situs Resmi NU 'Lafal Niat Puasa Tasu'a (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram)
(5) Situs Resmi NU 'Tata Cara Puasa Ayyamul Bidl: Hukum, Keutamaan, dan Niat'
(urw/alk)