Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengungkap tingkat kerawanan Pemilu di level kabupaten/kota di Sulawesi Selatan (Sulsel) masuk kategori rawan tinggi. Sementara untuk level provinsi masuk kategori sedang.
Hal tersebut diungkap Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty saat menghadiri Rakornas Pencegahan Pelanggaran Netralitas ASN pada Pemilu Serentak Tahun 2024 di Makassar, Kamis (20/7/2023). Lolly mulanya menyebut indeks kerawanan pemilu (IKP) Sulsel relatif aman.
"Kenapa Sulawesi Selatan dijadikan tempat sebagai tuan rumah pencegahan, alasannya yaitu karena untuk level provinsi, angka IKP-nya ada di bawah 9. Karena dia tidak tinggi, juga tidak rendah," kata Lolly.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk level kabupaten/kota di Sulsel, Lolly menyebut tingkat kerawanannya masuk kategori tinggi. Dia pun berharap apa yang terjadi di level provinsi bisa turut dilakukan di level kabupaten/kota.
"Provinsinya sedang, tapi di tingkat kabupaten/kotanya kerawananan sosial politik berada di rawan tinggi," bebernya.
"Jadi kita sama-sama akan menguji, melihat, memastikan koordinasi di tingkatan provinsi yang sudah bagus menekan angka pelanggaran netralitas ASN, harusnya juga mampu berbanding lurus pada upaya mencegah di tingkatan kabupaten/kota, yang IKP-nya masih rawan tinggi," lanjutnya.
Sementara, dalam sesi wawancara dengan awak media, Lolly kembali membahas terkait tingkat kerawanan pemilu di Sulsel. Lolly lantas mencontohkan kejadian di 2019 lalu yang terdapat 5 perkara netralitas ASN yang dilaporkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Menurutnya, hal tersebut menjadi evaluasi bagi Sulsel untuk terus menekan angka pelanggaran netralitas ASN saat pemilu di tingkat kabupaten/kota.
"Untuk Sulsel sendiri kalau berkaca pada 2019 misalnya kan ada 5 perkara netralitas ASN yang ada putusannya. Kemudian direkomendasikan ke KASN. Maka kenapa diadakan di sini. Kan Forkopimda tingkat provinsi sudah bagus nih, maka harusnya bisa bagus di level kabupaten/kota," pungkasnya.
(asm/ata)