BPIP Diminta Klarifikasi Siswi Lulus Paskibraka Nasional Tiba-tiba Diganti

Maluku Utara

BPIP Diminta Klarifikasi Siswi Lulus Paskibraka Nasional Tiba-tiba Diganti

Nurkholis Lamaau - detikSulsel
Kamis, 20 Jul 2023 09:00 WIB
Latihan pengibaran bendera Merah Putih digelar di Kantor Wali Kota Jakarta Utara. Sesi latihan Paskibraka itu digelar dengan terapkan protokol kesehatan.
Foto: Pradita Utama
Ternate -

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dimintai klarifikasi terkait siswi SMA 8 Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) Nanda Maulidya yang lulus sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional namun tiba-tiba digantikan. Nanda awalnya dinyatakan lulus mewakili Provinsi Malut, namun dua hari menjelang pemusatan latihan ia diganti.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Ternate meminta penjelasan BPIP terkait surat pembatalan yang menyatakan adanya gangguan mata pada Nanda. Pasalnya keputusan itu membuat heran lantaran pada hasil tes kesehatan sebelumnya, Nanda dalam kondisi baik.

"Jadi tanggal 13 Juli mereka kirim surat soal hasil pemanggilan Paskibraka Nasional, besoknya kami balas surat BPIP dan BPIP membalas tetap bertahan dengan hasil pemeriksaan MCU itu," ujar Sutopo Abdullah kepada detikcom, Rabu (19/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sutopo mengatakan bahwa hal ini sebenarnya bukan wewenangnya melainkan tanggung jawab Dispora Maluku Utara. Hanya saja karena sekolah Nanda berada di Ternate, pihaknya mengambil inisiatif untuk mengkonfirmasi secara langsung.

"Memang ini bukan ranah Dispora Kota Ternate, tapi Dispora Malut. Tapi karena capas (calon Paskibraka) yang mewakili Malut itu dari Ternate, makanya kami mengambil inisiatif menyurat langsung ke BPIP," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Kepala Bidang Layanan Pemuda Dispora Malut Samsudin Marsaoly menjelaskan bahwa sebelumnya BPIP telah melakukan verifikasi berkas hasil MCU. Hasilnya menunjukkan jika penglihatan Nanda mengalami masalah lantaran minus 20/80.

"Ada temuan pada mata Nanda dengan minus 20/80. Akhirnya dari BPIP ada yang namanya Pak Sances menelepon saya, katanya pak kabid (kami) minta MCU untuk cadangan," ucap Samsudin Marsaoly kepada detikcom, Rabu (19/7).

Dari situ, pihak Dispora Malut mempelajari keterangan dari dokter yang melakukan pemeriksaan kesehatan calon Paskibraka. Alhasil ditemukan jika dokter tersebut tidak tahu menahu standar mata normal bagi para calon Paskibraka.

"Di situ saya pelajari keterangan yang dikeluarkan dokter yang memeriksa Nanda itu, (ternyata dokter) tidak tahu juknis dari BPIP terkait standar mata normal," ungkap Samsudin.

Samsudin mengaku sempat berupaya mempertahankan Nanda. Salah satunya mencoba mengulur-ulur waktu agar Nanda dapat diikutkan kembali, namun keputusan BPIP sudah bulat.

Dia pun meminta surat resmi yang telah dikeluarkan BPIP dapat dijadikan sebagai dasar. Sehingga kedepannya tidak ada lagi polemik yang sama terjadi.

"Saya minta surat dari BPIP secara resmi. Akhirnya di Kamis malam (13/7) sekitar pukul 08.00 WIT mereka kirim surat resminya. Surat itu ditujukan pemanggilan Paskibraka untuk perwakilan Maluku Utara sekaligus surat pembatalan Nanda," pungkasnya.

Simak di halaman selanjutnya...

Kondisi Nanda Setelah Batal Jadi Paskibraka Nasional

Ibu Nanda, Hasnah mengungkap kondisi anaknya setelah batal menjadi pengibar bendera pusaka di Istana Negara. Saat ini Nanda belum bisa menerima kenyataan.

Semenjak batal jadi Paskibraka Nasional Nanda lebih sering menyendiri di kamar. Dia sangat terpukul dengan keputusan yang dikeluarkan BPIP.

"Nanda di kamar, saya gugup dan tidak terima. Gemetaran dan tidak bisa terima kenyataan. Saya bilang, 'Nak, sabar. Mungkin bukan rezeki mu kamu digantikan orang'. Langsung dia bilang, 'Mama jangan bilang begitu'. (Lalu) Dia (Nanda) menangis," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(afs/afs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads