Siswa utusan SMA Negeri 1 Unaaha Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) Doni Amansa diganti dari daftar Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional perwakilan Sultra. Doni diganti oleh siswa lain yang disebut-sebut sebagai anak perwira polisi di Sultra.
Pengganti Doni ialah Wiradinata Setya Persada, utusan SMA Negeri 1 Baubau yang awalnya disebut cadangan. Sebelumnya, Doni disebut menjadi perwakilan Sultra di tim inti Paskibraka Nasional bersama Nadira Syalvallah, utusan SMA Negeri 2 Baubau. Sementara satu lagi menjadi cadangan yakni Aini Nur Fitriani, utusan SMA Negeri 1 Baubau.
Kasus ini mencuat setelah ibu Doni, Samsuani curhat di media sosial hingga akhirnya viral. Sontak hal ini menuai respons dari berbagai pihak.
Dirangkum detikcom, Rabu (19/7/2023), berikut 7 hal yang terungkap dari kasus siswa di Sultra lulus Paskibraka Nasional tiba-tiba diganti.
1. Curhatan Ibu Siswa Diganti dari Paskibraka Nasional
Samsuani mengatakan anaknya sempat diumumkan sebagai perwakilan inti dari Sultra untuk Paskibraka Nasional. Saat itu Doni dan Nadira disebut sebagai perwakilan inti Paskibraka Nasional, sementara Wira dan Aini sebagai cadangan.
"Malam itu dinyatakan perwakilan Sultra ke Paskibraka Nasional yakni Doni dan Nadira," kata Samsuani saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (15/7).
Setelah berselang beberapa waktu, Samsuani mendapat kabar jika posisi anaknya sebagai pasukan inti diganti. Siswa yang sebelumnya diumumkan sebagai cadangan justru tiba-tiba menjadi pasukan inti.
"Kita buka berita ternyata sudah Wira yang mau berangkat (ke Jakarta), ternyata Doni mereka simpan jadi cadangan," keluh Samsuani.
Samsuani menyebut anaknya sempat diminta mengikuti pembekalan sebelum akhirnya diganti. Namun dalam pembekalan itu ia mengungkapkan ada seleksi lagi yang harus diikuti oleh anaknya.
"Waktu pembekalan saya lepas anakku dengan bismillah, tapi ternyata muncul lagi seleksi. Saya ndak tahu seleksi apa itu," ujar dia.
2. Kesbangpol Konawe Heran
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Konawe mengaku heran nama siswa utusan Konawe itu diganti. Sebab, Kesbangpol Konawe sebelumnya telah mendengarkan langsung pengumuman siswa yang menjadi Paskibraka Nasional itu.
Kabid Bina Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Kesbangpol Konawe Tini Untung menceritakan proses seleksi yang dimulai pada Mei 2023 itu. Saat itu Konawe diminta mengirim 4 orang perwakilan untuk mengikuti seleksi.
"Hasilnya keluar 4 yang terbaik di Konawe, lalu mereka seleksi ke provinsi. Prosesnya berjalan mulai dari registrasi pendaftaran, parade, sampai terakhir pantohir," kata Tini yang juga pendamping siswa kepada detikcom, Sabtu (15/7).
Panitia tingkat provinsi kemudian mengeluarkan 4 nama terbaik setelah melalui serangkaian proses. Nama-nama siswa yang lolos 4 terbaik itu kemudian dibuatkan upacara pengumuman pada Rabu (17/5) sekitar pukul 22.00 Wita.
Saat hasil dibacakan, sejumlah pendamping turut hadir. Tini pun mengaku mendengar tim seleksi menyampaikan 4 siswa dan siswi terbaik yang dibagi dalam tim inti dan tim cadangan Paskibraka Nasional.
"Disampaikan 4 terbaik di upacara penutupan itu, hadir pendamping kabupaten semua. Dibacakanlah inti dan cadangan, pendengaran saya seperti itu," ungkapnya.
"Mungkin saya salah, tapi itu pendapat saya sendiri, tapi di situ semua orang dengar. Menyebut nama Doni dan Nadira sebagai inti dan menyebut nama Wira dan Aini sebagai cadangan," imbuhnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
(asm/hsr)