Nasib siswa SMA Negeri 1 Unaaha Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Doni Amansa yang lolos Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional mendadak diganti. Doni digantikan oleh Wiradinata Setya Persada yang merupakan anak perwira polisi.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sultra Harmin Ramba mengaku mengetahui ayah Wiradinata seorang perwira polisi dari media sosial (medsos). Dia pun tak bisa menjelaskan lebih jauh terkait sosok ayah Wiradinata.
"Saya taunya (pengganti Doni) itu dia anaknya perwira (polisi) di medsos," ujar Harmin kepada detikcom, Minggu (16/7/2023).
Harmin juga mengaku tidak mengetahui keluarga Wiradinata termasuk nama ayahnya. Sebab selama proses seleksi Paskibraka Nasional tinggal Sultra, dirinya tidak pernah bertemu dengan keluarga peserta.
"Sampai sekarang juga saya ndak tahu nama bapaknya itu anak, saya tidak pernah ketemu, nanti berkembang baru saya tahunya di medsos anak polisi (perwira)," ujarnya.
Di sisi lain, Harmin memastikan panitia seleksi yang merupakan anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah bekerja maksimal dan independen. Ia mengaku dirinya selaku sekretaris pelaksana tidak bisa melakukan intervensi dalam proses seleksi.
"Semua panitia independen dan itu disampaikan (hasilnya). Saya saja sebagai sekretaris pelaksana tidak bisa melakukan intervensi ke pansel, karena dilindungi Undang-undang dan saya juga tidak berani," imbuhnya.
"Mereka itu pansel independen orang luar bukan orang Kesbangpol, mereka sudah punya pengalaman pansel, orang teruji bukan pansel baru," tambahnya.
Harmin pun menegaskan akan bertanggungjawab dengan hasil seleksi Paskibraka Nasional di tingkat Sultra yang telah diumumkan. Dia juga mengaku siap jika ada pihak yang ingin menggugat.
"Saya sampaikan di mana pun jalur hukum saya ndak gentar, karena saya juga penerima hasil itu," ungkapnya.
Keluarga Doni Dianggap Salah Persepsi
Harmin mengungkap proses seleksi Paskibraka Nasional di Sulut diikuti 75 pelajar dan 52 yang dinyatakan lolos tahap awal. Setelah itu disaring kembali oleh panitia dan mendapatkan 4 nama terbaik.
Empat nama terbaik tersebut secara resmi diumumkan pada Rabu (17/5) sekitar pukul 22.00 Wita. Mereka yakni Doni Amansa utusan SMA Negeri 1 Unaaha Konawe, Nadira Syalvallah utusan SMA Negeri 2 Baubau, Wiradinata Setya Persada dan Aini Nur Fitriani utusan SMA Negeri 1 Baubau.
"Dari 52 nama itu luluslah 4 terbaik dan diumumkan, tapi tidak ada perangkingan (saat diumumkan)," terang Harmin.
Harmin mengatakan belum ada perangkingan saat pengumuman karena surat keputusan gubernur Sultra terkait penetapan 2 pelajar terbaik dan akan mewakilkan Sultra belum dikeluarkan. Panitia pun menunggu SK dari Gubernur Sultra Ali Mazi.
"Karena kita menunggu surat keputusan gubernur untuk kita umumkan resmi melalui SK," ujarnya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya...
(hsr/afs)