6 Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan-amalan yang Dianjurkan

6 Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan-amalan yang Dianjurkan

Niken Dwi Sitoningrum - detikSulsel
Minggu, 16 Jul 2023 21:00 WIB
Tradisi malam satu Suro bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1 Muharram. Malam satu Suro menandakan awal bulan pertama kalender Jawa. Apa itu malam satu Suro?
Foto: Getty Images/pictafolio
Makassar -

Muharram menjadi bulan yang sangat dinantikan karena keutamaan-keutamaannya. Lantas, apa saja keutamaan bulan Muharram itu?

Mengawali awal tahun baru Islam, bulan Muharram ternyata memiliki sejumlah keutamaan yang luar biasa. Keutamaan-keutamaan ini akan sangat sayang jika dilewatkan tanpa menjalankan amalan-amalan yang dianjurkan.

Lantas, apa saja keutamaan bulan Muharram ini?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut detikSulsel telah menghimpun keutamaan bulan Muharram beserta amalan yang dapat dikerjakan . Simak ya!

Keutamaan Bulan Muharram

Mengutip dari laman Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH), berikut beberapa keutamaan bulan Muharram yang wajib diketahui:

ADVERTISEMENT

1. Pahala Dilipatgandakan

Setiap amalan yang dikerjakan dalam bulan Muharram ini akan dilipatgandakan. Hal ini Sebagaimana yang disampaikan di dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

"Maka sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan kalian semua haram (mulia) atas kalian seperti mulianya hari ini, di negeri ini, dan di bulan ini. Dan sesungguhnya kalian akan menghadap Tuhanmu sekalian dan Dia akan bertanya kepada kalian tentang amal perbuatkan kalian." (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Dosa Dilipatgandakan

Tak hanya pahala, namun perbuatan dosa yang dilakukan di bulan Muharram juga akan dilipatgandakan. Oleh sebab itu, setiap muslim dianjurkan untuk menghindari perbuatan dosa maupun perbuatan yang dilarang dalam Islam.

Sebagaimana dijelaskan di dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir, yang isinya seperti ini:

"Allah SWT mengkhususkan empat bulan haram dari 12 bulan yang ada, bahkan menjadikannya mulia dan istimewa, juga melipatgandakan perbuatan dosa disamping melipatgandakan perbuatan baik."

3. Ibadah Puasa Terbaik Setelah Bulan Ramadhan

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menyebutkan puasa yang disunnahkan dalam bulan Muharram termasuk dalam puasa-puasa terbaik yang dianjurkan untuk dikerjakan umat Muslim. Sebagaimana riwayat tersebut berbunyi:

"Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam." (HR Muslim).

Dari riwayat tersebut dapat disimpulkan bahwa puasa di bulan Muharram adalah puasa terbaik setelah puasa Ramadhan. Hal ini juga termaktub dalam riwayat lainnya yang berarti sebagai berikut:

"Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadhan, maka berpuasalah pada bulan Muharram. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertaubat, Allah juga menerima taubat kaum yang lain." (HR Tirmidzi)

4. Bulan yang Disucikan atau Dimuliakan

Melansir NU Online, Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan yang dimuliakan. Sebagaimana juga termaktub dalam Al-Quran, sebagai berikut:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Artinya: "Sungguh bilangan bulan pada sisi Allah terdiri atas dua belas bulan, dalam ketentuan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketentuan) agama yang lurus. Janganlah kamu menganiaya diri kamu pada bulan yang empat itu. Perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (Surat At-Taubah ayat 36)

5. Bulan Para Nabi

Sejumlah peristiwa bersejarah juga terjadi dalam bulan Muharram. Utamanya, peristiwa yang berkaitan dengan mukjizat para nabi dan keistimewaan lainnya. Dikutip NU Online, Peristiwa-peristiwa tersebut antara lain:

  • Diterimanya taubat Nabi Adam AS setelah diturunkan dari surga.
  • Diangkatnya Nabi Idris AS ke tempat yang tinggi.
  • Diturunkannya Nabi Nuh AS dari kapal, setelah banjir bandang.
  • Diselamatkannya Nabi Ibrahim AS dari bakaran apinya raja Namrud.
  • Diturunkannya kitab Taurat pada Nabi Musa AS.
  • Dikeluarkannya Nabi Yusuf AS dari penjara.
  • Disembuhkannya kebutaan Nabi Ya'qub AS dari wasilah pakaiannya Nabi Yusuf AS.
  • Disembuhkannya Nabi Ayyub AS dari sakit kulit yang berkepanjangan.
  • Dikeluarkannya Nabi Yunus AS dari perut ikan Nun.
  • Disibakkannya lautan bagi Bani Israil yang melarikan diri dari kejaran raja Fir'aun Mesir yang kejam.
  • Diampuninya Nabi Dawud AS dari kesalahannya.
  • Diberinya Nabi Sulaiman AS kekuasaan berupa kerajaan.
  • Diangkatnya Nabi Isa AS ke langit setelah dikepung bangsa Romawi.
  • Diampuninya kesalahan yang telah lewat dan yang akan datang dari Nabi Muhammad SAW.

Peristiwa-peristiwa tersebut membuat bulan Muharram menjadi mulia dan istimewa. Serta dapat menjadi renungan bagi umat Muslim untuk meneladani kisah para nabi yang telah terjadi.

6. Terdapat Hari Asyura

Dalam bulan yang disucikan ini, terdapat hari Asyura (10 Muharram). Dari laman almanhaj.or.id, disebutkan bahwa hari Asyura merupakan hari-hari Allah. Sebagaimana HR. Muslim berikut ini:

Rasulullah Shallallahu SAW bersabda:

إِنَّ عَاشُورَاءَ يَوْمٌ مِنْ أَيَّامِ الهِ

Artinya: "Sesungguhnya Asyura merupakan hari diantara hari-hari Allah."

Pada hari itu pula Allah menyelamatkan Nabi Musa AS dan kaumnya dari kejaran Fir'aun. Maka, berpuasalah Nabi Musa AS sebagai wujud syukur kepada Allah

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله عَنْهُمَا، قَالَ: قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِينَةَ فَرَأَى اليَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: «مَا هَذَا؟»، قَالُوا: هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى الله بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ، فَصَامَهُ مُوسَى، قَالَ: «فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ»، فَصَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Artinya: Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma berkata: "Nabi Shallallalhu 'alaihi wa sallam tiba di Madinah, maka beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa hari 'Asyura. Beliau bertanya kepada mereka: "Ada apa ini?" Mereka menjawab, "Ini adalah hari yang baik. Pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka. Maka Nabi Musa berpuasa pada hari ini." Nabi Shallallalhu 'alaihi wa sallam bersabda, "Saya lebih layak dengan nabi Musa dibandingkan kalian." Maka beliau berpuasa 'Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa 'Asyura. [HR. Bukhari]

Amalan-Amalan Bulan Muharram yang Dianjurkan

Masih dari laman Lembaga Amil Zakat Nasional BMH, berikut beberapa amalan yang dianjurkan di bulan Muharram ini.

1. Berpuasa

Berpuasa pada bulan Muharram menjadi salah satu amalan yang dapat dikerjakan dan memiliki keutamaan tersendiri. Sebagaimana dalam HR Muslim diterangkan sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam."

Berikut keutamaan yang dimaksud:

عَنِ الْبَاهِلِيِّ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَنَا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ: فَمَا لِي أَرَى جِسْمَكَ نَاحِلًا؟ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا بِالنَّهَارِ، مَا أَكَلْتُهُ إِلَّا بِاللَّيْلِ. قَالَ: مَنْ أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَكَ؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَقْوَى. قَالَ: صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمِ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ. (رَوَاهُ دَاوُدَ وَابْنِ مَاجَهْ وَغَيْرِهِمَا)

Artinya: "Diriwayatkan dari al-Bahili: 'Aku mendatangi Rasulullah saw, lalu berkata: 'Wahai Rasulullah, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama?' Rasulullah saw bersabda: 'Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah?' Al-Bahili menjawab: 'Wahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam.' Rasulullah saw bersabda: 'Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu?' Aku menjawab: 'Wahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus).' Rasulullah saw bersabda: 'Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia'." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya)

Puasa Asyura juga dianjurkan untuk dikerjakan. Sebab, dapat meleburkan dosa setahun. Sebagaimana dijelaskan dalam HR Muslim berikut:

عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat'." (HR Muslim)

Berpuasa pada tanggal 9 dan 11 juga disebut sebagai pembeda dari kaum Yahudi. Berikut haditsnya:

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)

Artinya: "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): 'Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya'." (HR Ahmad)

2. Membaca Doa Akhir Tahun

Doa akhir tahun dibaca sebelum Maghrib pada akhir tahun tanggal 29/30 Dzulhijjah dengan dibaca sebanyak tiga kali. Berikut adalah teks doa berbahasa Arab lengkap beserta artinya:

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Artinya: "Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."

3. Membaca Doa Awal Tahun

Untuk doa awal tahun dibaca setelah Maghrib pada 1 Muharram, juga sebanyak tiga kali sebagaimana doa akhir tahun. Doa beserta artinya adalah sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Artinya: "Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."

4. Melaksanakan 10 Amalan Tambahan

Para ulama mengkalsifikasikan jenis amalan yang dapat ditingkatkan atau diperbanyak selama bulan Muharram. Sebagian ulama mengawetkannya dalam bentuk nadham, sebagaimana yang dilakukan Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur

فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ

صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ

وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ

Artinya: "Ada sepuluh amalan di dalam bulan 'Asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, shalatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit dan celak mata. Kemudian usaplah kepala anak yatim, bersedekah, mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali."

Demikian lah keutamaan beserta dengan amalan yang dianjurkan dan dapat dikerjakan maupun ditingkatkan pada bulan Muharram ini. Semoga bermanfaat ya, detikers!




(edr/edr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads